Berita Pendidikan
Miris, Selama 15 Tahun Murid SD Wajo Sulsel Belajar di Kelas Mirip Kandang Ternak, Ini Upaya Pemkab
kondisi gedung SD Negeri 408 Ongkoe Wajo Sulsel yang mirip kandang ternak, beralaskan tanah, dan dinding terbuat dari papan lapuk.
TRIBUNBEKASI.COM --- Gedung SD Negeri 408 Ongkoe, Jalan Birue, Dusun Karame, Desa Ongkoe, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulses), mendadak viral.
Melansir Kompas.com, lantaran kondisi gedung SD Negeri 408 Ongkoe Wajo Sulsel yang mirip kandang ternak, beralaskan tanah, dan dinding terbuat dari papan lapuk.
Gedung SDN 408 Ongkoe Wajo Sulsel memiliki tiga kelas berukuran 4 x 6 meter dengan jumlah 25 murid dan 4 orang tenaga pengajar terdiri dari 2 orang guru berstatus aparat sipil negara (ASN), satu guru berstatus honorer dan satu orang merangkap guru dan kepala sekolah.
Proses belajar mengajar pun dilakukan dengan cara menggabungkan para murid dari berbagai kelas.
Melihat kenyataan itu, Pemerintah Kabupaten Wajo segera mengambil tindakan tegas setelah viralnya SD Negeri 408 Ongkoe yang disebut mirip kandang ternak.
Murid-murid akan dipindahkan ke gedung sekolah induk yang lebih representatif.
Baca juga: Dedi Mulyadi Bertemu Siswi SMA yang Setiap Hari Jalan Kaki 2 Km dan Naik Rakit untuk ke Sekolah
Selain itu, 25 murid SDN 408 Ongkoe juga akan mendapatkan sepeda gratis untuk menunjang perjalanan mereka ke lokasi sekolah yang cukup jauh.
Sekolah induk yang akan dipakai ini adalah sekolah kosong tidak terpakai lantaran berada di tengah kebun.
Hal ini setelah pihak pemerintah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait dengan kondisi sekolah yang masih beralaskan tanah dengan dinding terbuat dari papan kayu lapuk.
"Kami sudah menggelar RDP (rapat dengar pendapat) dengan pihak DPRD (dewan perwakilan rakyat) dan hasilnya kami akan mengembalikan proses belajar mengajar ke sekolah induk karena yang sekarang itukan cuma sekolah darurat" kata Alamsyah, Plh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo yang ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (20/5/2025).
Sepeda tersebut akan dibagikan secara gratis dengan tujuan digunakan untuk ke sekolah.
Pasalnya, sekolah induk permanen yang sudah sepuluh tahun terakhir tidak digunakan terletak di kebun mete dan jauh dari pemukiman penduduk.
"Sekolah induknya memang jauh dari pemukiman penduduk sehingga anak anak enggan ke sekolah sehingga kami memutuskan untuk membelikan mereka sekolah dengan harapan anak anak mau ke sekolah" kata Alamsyah.
Untuk jadwal pemindahan sekolah dan pemberian sepeda, masih belum ditentukan.
BERITA VIDEO : SEKOLAH MAJU BERSAMA JADI HARAPAN BARU
Bupati Karawang Aep Syaepuloh Jadi Mahasiswa S2 Unsika, Pilih Jurusan Ini |
![]() |
---|
Hadiri PKKMB Unsika, Wakil Ketua DPR Saan Mustofa Minta Mahasiswa Aktif Berorganisasi |
![]() |
---|
Cerita Suci, Penerima KIP Kuliah Lulus IPK 3,97 di Fisip Unsika |
![]() |
---|
Jadi Angkatan Pertama, Unsika Wisuda 7 Mahasiswa Asing |
![]() |
---|
Wujudkan Kampus Global, Unsika Ikuti Proses Akreditasi Internasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.