Gebrakan Gubernur Jabar

Dedi Mulyadi Janji Lindungi Para Investor: Kasihan, Sudah Bayar Pajak, Masih 'Dipajakin' Juga

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatakan, negara harus membuat para investor menjadi nyaman.

Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
DEDI MULYADI --- Pemerintah Provinsi Jawa Barat benar-benar ingin melindungi para investor yang menanam investasi di wilayah Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatakan, negara harus membuat para investor menjadi nyaman. 

TRIBUNBEKASI.COM --- Pemerintah Provinsi Jawa Barat benar-benar ingin melindungi para investor yang menanam investasi di wilayah Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatakan, negara harus membuat para investor menjadi nyaman.

Untuk itu Dedi Mulyaid berani mengalokasikan pembiayaan dari Pemprov untuk membangun ketenangan dan ketertiban masyarakat Jawa Barat sehingga para investor tidak takut berinvestasi.

"Harga ketenangan itu mahal," tegas Dedi Mulyadi pada unggahan di akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Sabtu (22/2/2025).  

Baca juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Temukan Ada Sejumlah Anggaran Tidak Wajar di Provinsi, Apa Itu?

Dedi Mulyadi mengatakan mesin produksi atau investasi harus dilindungi oleh negara. 

TNI, Polri, Kejaksaan dan Pengadilan harus melindungi para investor atau pengusaha.

"Untuk apa? Agar mereka tidak ngeluh-ngeluh," kata Dedi seperti dilansir Kompas.com.

Menurut dia, pengusaha sudah capek dan lelah, serta harus membayar pajak. Namun kadang-kadang "dipajakin" juga.

"Setelah itu dia harus bayar apa lagi? desa bikin proposal, kecamatan bikin proposal, ormas bikin proposal. Jika tak dikasih didemo," jelas Dedi. 

Padahal, lanjut dia, para pengusaha sudah bayar pajak kepada negara. Mereka sudah menyerap tenaga kerja.

Dedi Mulyadi mengaku sedih ketika ada tukang jagung dari Tasik, tangannya dipukul seseorang pakai gir kendaraan hingga patah. 

Pedagang ini tidak bisa berobat karena tidak memiliki BPJS.

Kerugian lainnya yang dialami, pedagang itu kehilangan mata pencaharian selama 6 bulan ke depan karena tangannya patah.

"Negara harus hadir. Tidak boleh lagi ada kejadian seperti itu. Saya, pemerintah provinsi bersedia mengeluarkan uang demi ketenangan rakyat Jawa Barat," tegas Dedi.

Menurut dia, kerangka seperti ini harus dibuat ke depan. Kalau sudah seperti itu, maka terwujud Gemah Ripah Repeh Rapih.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved