Ramadan 1446 Hijriah

Ribuan Pelajar di Palmerah Deklarasi Anti Kekerasan dan Tawuran Jelang Ramadan

Pada Ramadan 2023 lalu, seorang pia berinisial MJ (29) tewas tertebas benda tajam saat tawuran antar kelompok pecah di Pasar Gili, Jatipulo, Palmerah,

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
ist. Polres Metro Jakarta Barat
DEKLARASI ANTI TAWURAN --- Momen deklarasi anti kekerasan dan tawuran di kalangan pelajar, jelang Ramadan. 

TRIBUNBEKASI.COM, PALMERAH --- Jelang Ramadan, tawuran antar pelajar menjadi salah satu isu yang dikhawatirkan banyak pihak, mulai dari kepolisian, sekolah, hingga para orangtua.

Pasalnya, tak jarang sejumlah pelajar memanfaatkan waktu tarawih atau sahur selama Ramadan untuk berkumpul dan merencanakan hal-hal negatif. 

Pada Ramadan 2023 lalu, seorang pia berinisial MJ (29) tewas tertebas benda tajam saat tawuran antar kelompok pecah di Pasar Gili, Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat.

Oleh karenanya, untuk menekan kasus serupa terjadi, jajaran Polsek Palmerah, Jakarta Barat masuk ke 10 sekolah di wilayahnya guna memberikan edukasi terkait bahayanya tawuran dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya.

Baca juga: THM di Karawang Wajib Hentikan Kegiatan Usaha Selama Ramadan, Rumah Makan Buka Siang Ditutup Tirai

Mereka meminta agar para siswa dan guru, menggaungkan deklarasi anti tawuran dan kekerasan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. 

Salah satu sekolah yang menjadi tujuan adalah SMAN 78 Jakarta. Di sekolah ini, sebanyak 1.172 siswa berikut guru, turut hadir guna menunjukkan komitmen menjauhi kekerasan, tawuran, serta penyalahgunaan miras dan narkoba.  

“Sebagai generasi penerus bangsa, kalian (siswa SMAN 78) memiliki tanggung jawab untuk menjaga diri, keluarga, dan lingkungan. Jauhilah segala bentuk kekerasan, tawuran, maupun pergaulan yang dapat merusak masa depan,” Kata Kapolsek Palmerah, Jakarta Barat, Kompol Eko Adi Setiawan di lokasi, Selasa (25/2/2025).

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 78 Jakarta, H Marzuki Miad menyampaikan bahwa momentum edukasi dan pendekatan yang diberikan oleh kepolisian, sangat membantu membentuk karakter siswanya agar lebih disiplin dan bertanggung jawab.

"Kami berterima kasih atas inisiatif luar biasa ini. Sinergi antara sekolah dan kepolisian sangat penting dalam membimbing anak-anak kami agar tidak terjerumus ke dalam tindakan negatif," kata Marzuki.

Adapun deklarasi yang dibacakan oleh para siswa tersebut, terkait penolakan keras terhadap segala bentuk kekerasan , intimidasi dan tawuran antar pelajar baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Selain itu, para siswa bertekad untuk selalu bertindak berdasarkan nilai dan karakter pancasila.

Mereka bahkan berjanji untuk ikut serta menjaga ketertiban umum dan melapor ke pihak berwajib apabila melihat ada indikasi tawuran.

"Momen ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antara kepolisian dan dunia pendidikan sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda yang lebih baik," jelas Marzuki.

Dia berharap, dengan edukasi dan deklarasi anti kekerasan dan tawuran ini, para pelajar bisa semakin sadar akan pentingnya persatuan, disiplin, dan menjaga keamanan lingkungan sekolah maupun masyarakat.  

Di akhir, Kompol Eko menegaskan bahwa pihaknya selalu siap mendukung dan membimbing para pelajar agar terhindar dari tindakan negatif. 

“Kami ada untuk kalian. Jika ada masalah atau butuh bimbingan, jangan ragu untuk menghubungi kami atau Bhabinkamtibmas setempat," pungkas Eko.

(Sumber : Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah/m40)

 

 

 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved