Banjir di Bekasi

Tri Adhianto Sebut Ada 61 Ribu Jiwa yamg Terdampak Banjir di Kota Bekasi

Tri Adhianto menuturkan pihaknya bekerja sama dengan beragam instansi untuk segera memulihkan fasilitas publik yang rusak akibat bencana.  

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
Dok. Pemkot Bekasi
BANJIR KOTA BEKASI - Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat mengikuti rapat koordinasi bersama para menteri serta jajaran Pemkot Bekasi, BNPB, DPRD dan pihak terkait lainnya di kantor Pemkot Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan pada Kamis (6/3/2025). Rapat itu membahas sejumlah langkah-langkah konkret untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur serta pemulihan sosial bagi masyarakat terdampak. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN — Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mencatat ada 61 ribu jiwa yang terdampak banjir di wilayahnya bertugas sejak awal pada Selasa (4/3/2025).

Tri Adhianto mengatakan puluhan ribu warga terdampak banjir tersebut berasal dari 23 ribu KK.

"Bencana banjir dengan rincian 132 titik di 8 kecamatan dengan 23 ribuan KK terdampak atau 61 ribu warga," kata Tri Adhianto dalam keterangan resminya, Kamis (6/3/2025).

Tri Adhianto menjelaskan untuk saat ini kondisi banjir di seluruh wilayah tersebut sudah surut, namun masih menyisakan lumpur.

"Aliran listrik juga sudah dikoordinasikan untuk bertahap dinyalakan seluruhnya, terakhir titik banjir berada di kelurahan Duren Jaya dan sekarang sudah surut dan akses listrik juga sudah terhubung," jelasnya.

Kemudian Tri Adhianto menuturkan pihaknya bekerja sama dengan beragam instansi untuk segera memulihkan fasilitas publik yang rusak akibat bencana.  

Baca juga: Pemerintah Fokuskan Rehabilitasi Infrastruktur dan Pemulihan Sosial untuk Menangani Banjir di Bekasi

Baca juga: Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya Kini Berpangkat Letkol, Mabes TNI AD: Sudah Sesuai Ketentuan

Mengenai upaya rehabilitasi, ia akan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat pemulihan serta memitigasi bencana serupa di kemudian hari

"Infrastruktur seperti jalan yang putus dan sekolah yang terdampak tengah diinventarisasi, dan kami akan segera memperbaikinya dengan bantuan dari BNPB dan pemerintah pusat," tutupnya.

Rehabilitasi infrastruktur

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Indonesia atau pemerintah pusat melalui sejumlah menteri telah meninjau wilayah Bekasi usai dilanda bencana banjir yang datang pada Selasa (4/3/2025).

Dalam tinjauan itu, para menteri serta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, BNPB, DPRD dan pihak terkait lainnya melalukan rapat koordinasi yang berlangsung di kantor Pemkot Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan pada Kamis (6/3/2025).

Rapat itu membahas sejumlah langkah-langkah konkret untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur serta pemulihan sosial bagi masyarakat terdampak.

Baca juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Perintahkan Tempat Wisata Hibisc Fantasy Puncak Dibongkar

Baca juga: Dokter Richard Lee Login ke Islam, Teken Dokumen di Depan Ustaz Derry Sulaiman dan Felix Siauw

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno mengatakan berdasarkan hasil rapat, mereka sepakat untuk memfokuskan rehabilitasi infrastruktur dan pemulihan sosial.

"Kita baru saja rapat koordinasi untuk membahas lebih detail pelaksanaan tanggap darurat serta rehabilitasi, tanggal darurat masih berlangsung, banyak masyarakat yang masih mengungsi dan membutuhkan bantuan, sementara di sisi lain, lami sudah mulai memasuki fase rekonsiliasi infrastruktur seperti jembatan yang putus dan sekolah yang tidak bisa digunakan," kata Pratikno dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025).

Rakor2-6 Mar
BANJIR KOTA BEKASI - Para menteri serta jajaran Pemkot Bekasi, BNPB, DPRD dan pihak terkait lainnya melalukan rapat koordinasi yang berlangsung di kantor Pemkot Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan pada Kamis (6/3/2025). Rapat itu membahas sejumlah langkah-langkah konkret untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur serta pemulihan sosial bagi masyarakat terdampak.

Menteri Koordinator Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan pentingnya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko peristiwa serupa di kemudian hari.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved