Banjir Bekasi

Pemkot Bekasi Gandeng Instansi Terkait Benahi Fasilitas Publik yang Rusak Diterjang Banjir Besar

Tri Adhianto menyampaikan saat ini kondisi banjir di seluruh wilayah Kota Bekasi sudah surut, namun masih menyisakan banyak lumpur.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
BENAHI FASILITAS PUBLIK --- Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat ditemui di Kantor Pemkot Bekasi, Jumat (7/3/2025) mengungkapkan pihaknya sudah bekerjasama dengan beragam instansi terkait untuk segera memulihkan fasilitas publik yang rusak akibat bencana banjir. 

“Malam ini untuk di sepanjang Kali Bekasi tentu dampaknya mulai dari Jatirasa, Jatibening, IKIP, kemudian Pondok Gede Permai (PGP), Kemang Ivi, Depnaker, terus sampai ke bawah, yang sudah mulai terjadi banjir adalah di Jalan Mawar, Gang Mawar dan juga di perbatasan di sebelah utara,” kata Tri saat ditemui awak media di lokasi, Selasa (4/3/2025).

Tri Adhianto menjelaskan banjir yang melanda sejumlah wilayah Kota Bekasi tersebut terjadi karena beberapa faktor.

“Karena memang di samping hujan lokal cukup tinggi, kiriman air dari Bogor juga besar, dan rasanya air laut juga sedang dalam kondisi pasang,” jelasnya.

Tri kemudian mengimbau warga waspada terhadap banjir susulan.

“Curah hujan di hulu Kali Cibongas, termasuk Kali Cileungsi dan Kali Cikeas sedang tinggi, ini bisa berdampak ke Bekasi,” ujarnya.

Tri menegaskan dirinya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk melakukan persiapan evakuasi di sejumlah wilayah.

Kemudian pihak terkait juga diminta untuk menyiapkan tempat untuk evakuasi hingga perbekalan logistik sesuai kebutuhan.

“Baik Pemadam Kebakaran (Damkar), Satpol PP, sama Satker (Satuan Kerja) yang ada di wilayah mulai standby untuk melakukan persiapan-persiapan evakuasi,” tegasnya.

Tri menyampaikan sejumlah mobil pompa air juga disiagakan di sejumlah lokasi banjir.

Sejumlah upaya itu perlu dilakukan mengingat intensitas hujan meningkat tidak hanya di Kabupaten Bogor saja, namun juga di Kota Bekasi.

“Kalau hari ini belum bisa dilakukan pemompaan karena memang menunggu hujan selesai baru kita bisa lakukan pemompaan (untuk) membantu dan meringatkan warga sehingga cepat untuk (tangani) genangan yang ada,” ucapnya.

Tri memaparkan kondisi debit air imbas curah hujan dan kiriman dari Bogor pernah terjadi saat banjir lima tahunan lalu.

“Jadi kalau dilihat ini hampir seperti rutinitas banjir lima tahunan, 2016, 2020, dan hari ini adalah 2025, jadi ritmenya lima tahunan,” paparnya. 

(Sumber : TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra/m37)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved