Berita Bekasi
Jangan Sampai Timbulkan Penyakit, Pemkot Bekasi Imbau Warga Gotong Royong Bersihkan Sampah Banjir
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi mengangkut 5.538,97 ton sampah pasca banjir.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berubah pikiran tidak akan merelokasi rumah warga yang terdampak banjir di bantaran sungai, salah satunya perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Kecamatan Jatiasih.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan, pihaknya justru akan mengikuti arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk membuat konsep rumah panggung untuk warga yang terdampak banjir.
“Tidak dilakukan relokasi, justru pak gubernur menyampaikan yuk bangun rumah yang ada di PGP tapi dengan ketinggian lebih dari 2,5 meter. Jadi rumahnya berbentuk panggung, bawah kosong aja, baru kemudian di atasnya untuk dihuni warga masyarakat,” kata Tri saat ditemui di kawasan gedung Pemkot Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan, Jumat (7/3/2025).
Tri menjelaskan selanjutnya ia dengan jajaran akan segera melakukan komunikasi dengan para warga yang terdampak tersebut terkait rencana pembangunan rumah panggung.
“Kan baru diputuskan mulai hari ini, mudah-mudahan kalau dalam situasi yang kita tenang, rumahnya sudah bersih, baru kita akan data dari rumah ke rumah,” ucapnya.
Orang nomor satu di Kota Bekasi itu menuturkan jika solusi rumah panggung itu berhasil, kedepannya akan diterapkan di wilayah perumahan lain selain PGP.
“Oh iya, kalau ini dianggap berhasil kami akan lakukan secara bertahap,” tuturnya.
Seperti diketahui, Tri Adhianto menanggapi tawaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat perihal pembangunan rumah panggung untuk korban banjir.
Perumahan PGP akan dijadikan role model untuk merealisasikan rumah panggung tersebut.
“Prioritasnya di PGP, nanti kami lihat PGP, target kami adalah seribu rumah,” ujarnya.
Tri menyampaikan pihaknya ditugaskan untuk mendata rumah yang dijadikan prioritas untuk dibangun rumah panggung.
“Tentu nanti aparatur yang akan mendata mana yang kemudian prioritas, karena di beberapa lokasi kan sudah ada yang lantai dua, ada yang lantai tiga, jadi mungkin kami sesuaikan dengan prioritas terkait dkebutuhan yang ada di sana,” ucapnya.
Tri memaparkan anggaran dari tawaran program ini akan diberikan subsidi dari Pemprov Jawa Barat hingga Rp 40 juta per satu rumah.
“Nanti dengan anggaran yang ada Rp 40 juta per rumah dari Pemprov, nanti Rp 30 juta dari Pemkot Bekasi, Kepala BNPB juga menyampaikan bagi rumah yang dalam kondisi rusak berat dan di relokasi berat itu juga mendapatkan Rp 60 juta, jadi nanti warga akan disiapkan anggaran minimal Rp 130 juta,” paparnya.
Tri mengungkapkan untuk tinggi 2,5 meter per rumah dinilainya aman untuk mengatasi banjir.
Sehingga tidak lagi ada orang miskin baru dan orang miskin ekstrem hanya karena setiap lima tahun harus mengalami banjir.
“Kalau berada di tangga 2,5 meter mereka akan lebih sejahtera, rasa ketakutan, kecemasan itu saya kira sesuatu yang tidak bisa dibayangkan,” ujarnya.
(Sumber : TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra/m37)
Dedi Mulyadi Minta Seluruh Daerah di Jabar Hapus Tunggakan PBB, Ini Konsekuesi Jika Tidak Ikuti |
![]() |
---|
Melihat Bendera Merah Putih Sepanjang 1 Kilometer Dipasang di Kampung Rengasbandung Bekasi |
![]() |
---|
Alfamart dan SGM Eksplor Edukasi Orang Tua di Bekasi Soal Pentingnya Pemenuhan Gizi Anak |
![]() |
---|
Pemkab Bekasi Targetkan Angka Stunting Turun Dibawah 10 Persen, Sri Enny: Semua Harus Berkolaborasi |
![]() |
---|
Pemkab Bekasi Targetkan Angka Stunting Turun di Bawah 10 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.