Berita Jakarta

Orang Tua Bercerai , Wanita ABG 15 Tahun Ini Cari Nafkah Jadi PSK Demi Hidupi Dua Adik dan Neneknya

Kepada wartawan, wanita PSK berinisial N ini bercerita jika dirinya putus sekolah saat menginjakkan bangku sekolah menengah kejuruan (SMK). 

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah
TERJARING RAZIA --- Belasan wanita yang diduga pekerja seks komersial (PSK) terjaring razia Satpol PP di kawasan RTH Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (12/3/2025) malam. 

TRIBUNBEKASI.COM, GROGOL PETAMBURAN — Belasan pekerja seks komersial (PSK) di kawasan RTH Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terjaring razia Satpol PP, Selasa (12/3/2025) malam.

N (15) satu dari 14 PSK yang terjaring razia Satpol PP Jakarta Barat itu tidak dapat berkutik ketika petugas meringkus dan membawanya ke panti sosial.

Kepada wartawan, wanita PSK berinisial N ini bercerita jika dirinya putus sekolah saat menginjakkan bangku sekolah menengah kejuruan (SMK). 

Namun, sebuah masalah keluarga dialaminya hingga membuat N hilang arah.

"Enggak ada yang (nyuruh ke Jakarta). Cuma kan orangtua udah pada nikah, udah punya keluarga sendiri," kata N kepada wartawan di Panti Sosial Jakarta Barat, Selasa (11/3/2025) malam.

"Jadi saya ngerasa (sendiri), orangtua saya bilang, 'Mau saya hidup, saya mati bodo amat'," imbuhnya.

Baca juga: Dua Wanita ABG Dipaksa Jadi PSK di Kebayoran Baru, Digaji Jika Sudah Layani 70 Pria Hidung Belang

N bercerita, kedua orangtuanya itu berpisah dua tahun lalu.

Namun, ayah N menghilang entah ke mana, sementara ibunya sudah memiliki keluarga baru di Bogor, Jawa Barat.

Sementara N, kini harus menghidupi dirinya sendiri, dua adik, serta neneknya di kampung halaman. 

"Saya harus hidupin 2 adik saya. Adik saya yang satu SD, yang satu lagi SMP udah mau masuk SMK dia. Saya bingung di situ cari duit ke mana," tutur N.

"Kalau bapak saya enggak tau di mana. Makanya saya disitu bingung. Saya harus cari duit ke mana buat adik saya," imbuhnya.

Jangankan untuk adik, N mengaku masih bingung untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Kini, N bahkan sudah tidak memiliki niat untuk bersekolah lagi.

Di pikirannya, ia hanya ingin mencari uang dan mengirimkannya ke kampung halaman.

"Saya begini udah dari 3 bulan lalu. Pelanggannya kebanyakan yang muda-muda. Tapi yang tua juga ada. Karena kan kami enggak boleh sampai pilih-pilih gitu, mau yang tua, mau yang muda kami layanin," ungkap N.

Setiap satu pelanggan, N diberi upah Rp 200.000.

Namun, apabila pelanggan tersebut memberi tips, ia akan mendapat keseluruhannya. 

N menyampaikan, ia sebenarnya ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, namun ia masih memiliki utang kepada penyalurnya di sini.

"Sebenarnya pengen, cuma kan, karena saya kan udah kerja di sini lumayan tiga bulan, dan saya juga ada kasbonan, karena buat di kampung, adik-adik saya," tutur N.

"Jadi harus ngasih kasbonan dulu kalau mau pulang, kalau saya masih punya kasbonan gitu, saya enggak enak pulang," pungkasnya.

Lampu penerangan dirusak

Sementara itu, Kasatpol PP Jakarta Barat Agus Irwanto menyampaikan bahwa pihaknya sudah berupaya untuk melakukan penertiban di sekitar lokasi PSK tersebut berada.

Sejumlah penerangan juga sudah dipasang. Namun, hal itu justru dirusak oleh sejumlah orang yang tidak menginginkan hal positif. 

"Karena memang matinya itu bukan tidak ada (yang mengurus) lampunya, tapi sengaja dipecahkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menggunakan tempat itu dengan hal yang negatif," kata Agus kepada wartawan, Selasa malam.

Ke depan, Agus menyampaikan jika pihaknya akan terus melakukan evaluasi terkait masalah penerangan tersebut.

"Kemudian juga kmia akan kembali mengajak semua pihak untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi," katanya.

"Tentunya tidak bisa Satpol PP dalam hal ini. Jadi semua kami harapkan untuk dalam menjaga Kamtibmas, semua pihak harus terlibat," pungkasnya.

(Sumber : Warta Kota, Nuri Yatul Hikmah/m40)

 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved