Kisah Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Selamatkan Diri Saat Gempa di Bangkok, Terpaksa Jalan Kaki 5 Jam

Bos jalan tol merasakan langsung gempa mengerikan di Bangkok pada Jumat (28/3/2025) siang. Saat itu dia dan istri sedang di Platinum Mall

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Ign Prayoga
Istimewa
GEMPA BUMI - Jusuf Hamka atau Babah Alun menunjukkan kondisi Bangkok, Thailand pasca gempa dahsyat pada Jumat (28/3/2025). Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 scala richter yang terjadi di Myanmar terasa hingga Thailand serta sejumlah negara tetangga pada Jumat (28/3/2025).  

TRIBUNBEKASI.COM - Gempa bumi dahsyat berkekuatan M 7,7 yang terjadi di Myanmar dan Thailand menewaskan sekitar 1.650 orang.

Jumlah korban jiwa terbanyak berada di Myanmar. Sedangkan korban jiwa di Bangkok, Thailand, dilaporkan sebanyak 10 orang.

Gempa mengerikan ini terjadi Jumat (28/3/2025) sekitar pukul 13.30 waktu setempat.  

Guncangan gempa ini dirasakan langsung oleh bos jalan tol, Jusuf Hamka. 

Pada siang itu, pria yang akrab disapa Babah Alun ini tengah berada di Bangkok bersama istrinya, Lena Burhanudin. 

Kisah itu disampaikan Babah alun lewat akun instagramnya @jusufhamka pada Minggu (30/3/2025).

Peristiwa itu berawal ketika Jusuf Hamka dan istrinya berbelanja Platinum Mall Bangkok.

Saat sang istri masuk ke toko dan memilih-milih barang, Babah Alun duduk di kursi panjang di samping eskalator lantai 2.

Sesaat kemudian, kursi panjang yang didudukinya bergoyang-goyang. 

Babah Alun sempat suuzon terhadap remaja yang duduk di sebelahnya. Dalam hati dia berkata, 'ini anak muda sedang cari gara-gara nih'. 

Seketika Babah menoleh ke arah kanan, namun ternyata pemuda tersebut sedang mengetik Whatsapp di handphone. 

Lalu Babah Alun menatap ke depan dan melihat baju-baju yang tergantung di toko-toko, bergoyang hebat hingga berjatuhan. 

Menyadari gempa bumi terjadi, Babah Alun langsung melompat ke eskalator. 

Dia bermaksud menuju ke lantai dasar untuk mencapai titik aman evakuasi.

"Namun ternyata eskalatornya panjang, sehingga turunnya sampai lantai basement. Di basement sudah banyak orang berjejalan untuk keluar melalui tangga ke lantai 1, dan Babah mengikuti orang-orang tersebut," ungkap katanya. 

Jusuf Hamka sempat sempoyongan dan tersungkur di atas koper-koper pedagang yang dipajang di sekitar tangga. 

Setelah berupaya bangun dan berdesak-desakan menaiki tangga tersebut, akhirnya Babah langsung lari ke jalan raya, sambil mencari-cari istri kesayangan.

Setelah ketemu isteri tercinta, langsung Babah membawa istrinya berlindung di bawah fly over di depan Platinum Mall. 

"Setelah gempa jam 13 tersebut, kami mendapati seluruh Bangkok dalam keadaan darurat, chaos, kalut, dan macet total. Sehingga kami harus berjalan kaki sejauh 15 sampai dengan 20 kilometer (-/+ 5jam)," tulis Babah Alun.

Babah juga sempat melihat gedung yang roboh di daerah Catucak. Dia melihat gedung yang semula menjulang tinggi itu hanya tersisa puing-puing bangunan. 

"Kami mendoakan supaya jangan banyak jatuh korban," imbuhnya.

Babah Alun terpaksa jalan kaki untuk pulang ke hotel. Dia dan istri tiba di hotel sekitar 19.00 WIB. 

"Semoga kita semua selamat, sehat dan bisa mengikuti hari raya lebaran dengan sederhana dan sukacita, Amin," harap Babah Alun. 

Korban Tewas Terus Bertambah

Jumlah korban tewas akibat runtuhnya sebuah gedung dalam gempa di Bangkok, Thailand, bertambah menjadi 10 orang, stasiun TV pemerintah Thai PBS melaporkan.

Gempa pada Jumat (28/3/2025) sore tersebut meruntuhkan gedung 30 lantai yang sedang dibangun itu.

Hingga pukul 23.00, selain 10 korban tewas, 16 korban ditemukan masih hidup dan 101 orang lainnya belum ditemukan.

Operasi pencarian dan penyelamatan diperkirakan akan berlangsung sepanjang malam hingga Sabtu (29/3/2025).

Tim penyelamat menggunakan anjing pelacak, robot, dan pendeteksi suara untuk mencari korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Gempa dengan magnitudo 7,7 menghantam Myanmar dan guncangannya dirasakan di lima negara tetangga, termasuk Thailand.

Harian The Nation melaporkan bandara-bandara di Thailand telah ditutup akibat gempa tersebut.

Dahsyatnya Gempa

Gempa bumi dahsyat yang berpusat di Myanmar mengguncang Asia Tenggara pada hari Jumat (28/3/2025) terasa hingga Thailand. 

Akibat gempa bumi tersebut sebuha bangunan gedung di Thailand runtuh. 

Melansir dari Reuters tim penyelamat di Bangkok mencari 81 orang di reruntuhan bangunan yang runtuh.

Di Thailand, menteri pertahanan mengatakan tim penyelamat sedang mencari 81 orang yang terjebak di reruntuhan gedung pencakar langit yang sedang dibangun dan runtuh menjadi tumpukan puing.

Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt mengatakan ada tiga kematian di lokasi pembangunan. 

Dia memperingatkan kemungkinan gempa susulan tetapi mendesak orang-orang untuk tetap tenang dan mengatakan situasi sebagian besar terkendali. 

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa bumi, yang terjadi pada waktu makan siang, berkekuatan 7,7 skala Richter dan pada kedalaman 10 km (6,2 mil). 

Pusat gempa berada sekitar 17 km dari kota Mandalay di Myanmar.  

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved