Mahfud MD Puji Ketegasan Dudung Abdurachman Saat Perintahkan Copot Baliho Ormas: Hebat dan Berani

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD memuji Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman yang pernah memerintahkan anak buahnya mencopot baliho ormas

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Tribunnews/Danang Triatmojo/TribunPapuaBarat.com/Safwan Raharusun
MAHFUD PUJI DUDUNG - Foto kolase mantan Menkopolhukam Mahfud MD dan mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman. Mahfud memuji Dudung yang pernah memerintahkan anggotanya untuk mencopot baliho ormas Front Pembela Islam (FPI) dan Rizieq Shihab pada tahun 2020. 

TRIBUNBEKASI.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, memuji Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman yang pernah memerintahkan anak buahnya untuk mencopoti baliho ormas Front Pembela Islam (FPI) pada November 2020 silam.

Saat itu Jenderal Dudung Abdurachman menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). 

Awalnya, Mahfud berbicara tentang ormas-ormas yang meresahkan dan melakukan aksi kriminal hingga patut untuk ditindak sesuai hukum.

Topik ini dibahas Mahfud MD sesuai topik yang sedan hangat dibicarakan oleh publik.

Belakangan ini kehadiran ormas sedang menjadi perbincangan khalayak ramai, salah satunya ormas besutan Hercules, yakni Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.

Di sisi lain, Mahfud menjelaskan bahwa ormas merupakan bagian penting untuk negara.

Namun, jika ormas-ormas tersebut meresahkan masyarakat, maka pemerintah akan menindak dengan tegas.

"Yang mendirikan negara itu ormas, dulu Pergerakan Nasional mulai dari Budi Utomo, Sarikat Islam, Sarekat Dagang Islam itu kan ormas," kata Mahfud MD, dikutip dari tayangan podcast Bikin Terang di kanal YouTube iNews, Minggu (18/5/2025).

"Tapi lama-lama banyak yang liar menjadi tukang palak. Kalau sudah jahat, sikap pemerintah tegas ormas-ormas itu akan ditindak," ujarnya

Mahfud lantas menyinggung sosok jenderal yang pernah berani melucuti baliho ormas.

Sosok jenderal tersebut ialah Dudung Abdurachman yang kala itu masih menjabat sebagai Pangdam Jayakarta.

Bahkan, atas aksinya itu, Dudung dijuluki sebagai "jenderal baliho".

Mahfud pun menyebut Dudung sosok yang berani dan hebat karena saat itu berani mencopot spanduk dan baliho FPI.

"Dulu pernah ditertibkan, ada seorang jenderal disebut jenderal baliho karena dia berani 'baliho-baliho turunkan-turunkan.' Nggak ada berani sama dia," tutur Dudung.

"Itu hebat loh, Pak Dudung itu hebat banget, berani waktu itu," kata dia.

Sementara itu, terkait dengan adanya dugaan bekingan terhadap sejumlah ormas, Mahfud menyebut bahwa hal itu bisa saja terjadi.

Oleh karena itu, Mahfud memberi saran agar pihak yang dituduh membekingi ormas agar segera mengklarifikasi.

"Mungkin saja (ada bekingan). Oleh sebab itu yang dituduh membeking itu supaya menyatakan diri 'saya tidak membeking.'," kata Mahfud.

Saat aksi menurunkan baliho itu terjadi, Dudung masih menjabat sebagai Pangdam Jaya dan berpangkat Mayor Jenderal atau bintang dua.

Nama Dudung seketika ramai menjadi perbincangan publik karena sikap kerasnya yang menantang FPI dan Rizieq Shihab.

Dudung menceritakan bagaimana dirinya harus melakukan hal nekat itu guna menunjukkan bahwa negara hadir demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020), dikutip dari Kompas.com.

Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.

Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut.

Oleh karena itu, TNI pun turun tangan.

"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau pasang baliho itu udah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan," ujar Dudung.

"Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," tegasnya.

(Tribunnews.com/Rakli)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved