Mahasiswa Unila Tewas Diduga Dianiaya saat Diksar, Mahapel: Tak Ada Kekerasan, Korban Kena Ranting
Mahepel Unila memberikan klarifikasi terkait tewasnya mahasiswa FEB yang diduga meninggal karena dianiaya senior saat diksar, Selasa (3/6/2025).
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNBEKASI.COM, LAMPUNG - Mahasiswa Universitas Lampung (Unila), Pratama Wijaya Kusuma, meninggal dunia setelah beberapa saat menderita sakit.
Pratama diduga mendapat penganiayaan seniornya saat mengikuti pendidikan dan latihan dasar (diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan (Mahapel).
Pratama menderita sakit parah hingga akhirnya meninggal dunia.
Menanggapi hal tersebut, kuasa hukum Mahapel, Chandra Bangkit mengatakan, korban meninggal dunia bukan karena kontak fisik.
Ia menuturkan, kegiatan diksar yang diselenggarakan Mahapel sudah sesuai prosedur dan sudah mendapat izin dari pihak kampus.
Terkait sejumlah luka yang dialami peserta, ia menuturkan luka tersebut bukan dari penganiayaan atau tindakan kekerasan.
"Luka-luka seperti lebam itu timbul akibat benturan alami seperti terkena ranting pohon, atau saat merayap di medan yang berat," ujar Bangkit, Selasa (3/6/2025).
"Jadi tidak ada yang namanya kekerasan dalam bentuk fisik, tapi kalau push up, sit up, squat jump itu memang ada, dan itu dilakukan sesuai prosedur," imbuh Bangkit.
Kepada TribunLampung.co.id, ia juga mengklarifikasi soal mahasiswa yang diminta minum spiritus.
"Memang insiden itu ada tapi kejadian tersebut adalah murni tidak sengaja, karena saat itu almarhum Pratama sempat mengambil botol yang dikira air minum, padahal itu adalah spiritus untuk memasak," kata Bangkit.
"Tapi yang perlu diketahui, cairan (spirtus) itu tidak sempat diminum dan tidak menimbulkan dampak kesehatan apa pun," imbuhnya.
Bangkit juga menuturkan, Pratama juga sudah sakit sejak awal kegiatan.
"Jadi Pratama ini masih aktif mengikuti kegiatan kampus pada Februari, dan mulai sakit baru sekitar pertengahan Maret (antara tanggal 10-26), sehingga tidak dapat langsung dikaitkan dengan kegiatan Diksar di bulan November," kata dia.
Di sisi lain, Ketua Mahapel, Ahmad Fadilah juga menuturkan saat diksar ada kegiatan fisik.
Namun, pihaknya tak pernah melakukan kekerasan fisik terhadap para peserta.
Bayi 1 Tahun Meninggal karena Ruangan Penuh, Direktur RSUD Palabuhanratu Mengaku Sangat Terpukul |
![]() |
---|
UI Minta Maaf karena Undang Akademisi Pro Zionis Peter Berkowitz |
![]() |
---|
Dipuji Publik karena Tak Ikut Joget di DPR, Pasha Ungu Ungkap Penyebab Teman-temannya Bergembira |
![]() |
---|
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto Disorot Warganet Gara-gara Undangan Pernikahan Anak Pakai Kop BNPB |
![]() |
---|
Bikin Siswi MTs Kecewa dan Menangis, Camat Sungai Bahar Jambi Bakal Dipanggil Bupati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.