Berita Jakarta
Bocah Perempuan Korban Kekerasan Mulai Pulih, Anggota Satpol PP: Anak Itu Cerita Ayahnya Kejam
Eko, salah satu petugas Satpol PP Kebayoran Lama menceritakan anak perempuan tersebut ditemukan dalam keadaan lemas dan terlantar.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KEBAYORAN LAMA --- Satpol PP Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menemukan seorang anak perempuan berusia 7 tahun berinisial MK dalam kondisi memprihatinkan di depan kios Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025) pagi.
Adapun anak perempuan yang ditemukan oleh dua petugas bernama Eko Iswahyudi dan Muhidi ini dipastikan korban tindak kekerasan yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Eko, salah satu petugas Satpol PP Kebayoran Lama menceritakan anak perempuan tersebut ditemukan dalam keadaan lemas dan terlantar.
Seketika itu juga tanpa banyak basa-basi, dua petugas Satpol PP Kebayoran Lama tersebut langsung membawa korban ke Puskesmas Cipulir 2 untuk mendapatkan perawatan medis.
“Saat ditemukan, kondisinya lemas. Setelah kami angkat dan bawa ke puskesmas, baru terlihat luka-lukanya. Ada luka bacok di kaki sekitar 5–6 sentimeter, matanya lebam biru, katanya akibat ditonjok,” ujar Eko.
Kepada petugas, MK mengaku menjadi korban kekerasan oleh ayah kandungnya yang disebut berinisial YA.
Baca juga: Polisi Mulai Ungkap Kasus Anak Perempuan 7 Tahun Korban Kekerasan, Ternyata Disiksa di Surabaya
Ia juga mengatakan bahwa ibunya berinisial S telah meninggal dunia.
“Anak itu cerita, ayahnya kejam. Pernah dibakar di sawah, lalu disiksa lagi meskipun sempat diobati. Bahkan, sempat diberi makan nasi basi. Ketika dia menolak, kakinya dibacok,” tutur Eko.
Menurut keterangan petugas medis, korban mengalami luka serius, termasuk tulang yang tampak menonjol akibat diduga dipelintir dan patah sejak lama.
Luka tersebut baru diketahui setelah pakaian korban dibuka saat pemeriksaan di puskesmas.
“Petugas medis yang memeriksa bilang itu bekas patah tulang yang sudah lama, warnanya menghitam. Dan luka-luka itu memang baru terlihat setelah bajunya dibuka,” jelas Eko.
Korban juga mengaku hanya diberi makan sesendok nasi setiap hari oleh ayahnya.
Informasi yang disampaikan oleh korban sedang didalami oleh pihak berwenang.
Saat ini, Satpol PP telah berkoordinasi dengan kepolisian, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial untuk penanganan lebih lanjut.
(Sumber : Wartakotalive.com, Ramadhan LQ/m31)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Lestarikan Alam Pulau Tidung, Mahasiswa IPB Tanam Pohon Mangrove hingga Transplantasi Karang |
![]() |
---|
Keresahan Danu, Pengendara Motor, Soal Bunyi 'Tot Tot Wuk Wuk' Polisi saat Kawal Pejabat |
![]() |
---|
Dana RT RW Naik, Ketua RW 14 Palmerah Jakbar Bersyukur: Ingin Renovasi Posyandu Sudah Mau Ambruk |
![]() |
---|
Soal Parkir Liar Depan Labschool Rawamangun, Pramono: Mobil Mewah Jangan Merasa Memiliki Tempat Itu |
![]() |
---|
Ajak Viralkan Mobil Pelat Merah Terobos Jalus Busway, Pramono: Bukan Zamannya Lagi Langgar Aturan! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.