Kasus Penipuan

Penipuan Modus Upgrade KTP: Pegawai Dukcapil Gadungan Tipu PNS Diskominfotik, Kerugian Rp 2,6 Juta

kronologi kasus penipuan ini berawal saat dirinya mendapat telepon melalui whatsapp atas nama Rudi Hermanto yang mengaku pegawai Dukcapil

Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
ILUSTRASI PENIPUAN MODUS UPGRADE KTP --- Seorang pegawai PJLP (Penyedia Jasa Lain Perorangan) Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta berinisial L (49) menjadi korban penipuan dengan modus pergantian KTP Manual menjadi KTP Digital.  

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Seorang pegawai PJLP (Penyedia Jasa Lain Perorangan) Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta berinisial L (49) menjadi korban penipuan dengan modus pergantian KTP Manual menjadi KTP Digital. 

“Saya jadi korban penipuan dari orang yang mengatasnamakan dari Dukcapil Kecamatan Tanah Abang. Uang sebesar Rp 2.6 juta raib,” ucap LT kepada awak media, Jumat (20/6/2025).

LT mengatakan, kronologi kasus penipuan ini berawal saat dirinya mendapat telepon melalui whatsapp atas nama Rudi Hermanto yang mengaku pegawai Dukcapil Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Saat itu kata LT, Rudi mengatakan bahwa dirinya mau memverifikasi terkait KTP Manual ke KTP Digital. Kejadian berlangsung pada hari Selasa, 17 Juni 2025.

Baca juga: Wanita di Palmerah Jakbar Ditangkap, Terlibat Penipuan Modus Adopsi Bayi, Sudah Lima Kali Beraksi

“Jujur saat itu saya tidak menaruh curiga karena data pribadi, seperti NIK KTP, alamat rumah, nama suami, anak, nomor kartu penduduk (KK) serta data lainnya sama persis. Kemudian saya mengikuti instruksi yang bersangkutan,” ungkap LT. 

Kemudian LT menjelaskan,  pelaku meminta temannya atas nama Junna Wijaya S.Kom dengan nomor telepon 081371599293 yang mengaku petugas verifikasi data dari Dukcapil Kecamatan Tanah Abang meminta dirinya masuk ke KTPdata.com. Selanjutnya, LT mengikuti instruksi tersebut. 

LT mengungkap, Website itu terlihat tampilan seperti web resmi milik Dinas Dukcapil DKI Jakarta.

Beberapa instruksi lainnya juga diikuti mulai mengklik google play store di website hingga memasukkan kata sandi, dan pembelian materai digital melalui mobile banking BCA dan Bank DKI yang ada di smarphonenya.

“Setelah beberapa tahap sudah dikuti, dan pembelian materai digital melalui mobile banking dua bank tersebut gagal, akhirnya yang nelepon saya meminta saya untuk datang ke Kecamatan Tanah Abang untuk meneruskan prosesnya. Nah di situ timbul kecurigaan dan saya langsung cek saldo di bank BCA, ternyata uang sebesar Rp 2.6 juta raib, pindah ke rekening BRI atas nama Maulana Pratama Salasah pukul 16.27 WIB. Mana itu uang untuk bayaran kuliah anak saya,” terangnya.

Mengetahui menjadi korban penipuan, LT pun melaporkan kasus tersebut ke Polsek Metro Tanah Abang dengan Nomor Laporan Polisi yakni  LP/B/0357/VI/2025/SPKT Polsek Metro Tanah Abang. 

Ia berharap kasus ini dapat terungkap oleh pihak kepolisian.

“Saya berdoa biar kasus ini bisa terungkap agar tidak ada lagi korban lainnya," ucapnya.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang, Kompol Martua Malau mengatakan bahwa korban atas nama LT telah membuat laporan ke polsek. 

“Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan,,” imbuhnya.

(Sumber : Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah/m32)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved