Perang Iran Israel

Warga AS Cemas Atas Keterlibatan Negaranya Dalam Perang Iran-Israel, Lebih Baik Urus Negara Sendiri

Warga AS mengungkapkan kekhawatiran mereka setelah Presiden AS memutuskan untuk ikut campur dan konflik Iran vs Israel

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Tribunnews.com/Galih
Infografis: Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa AS telah menjatuhkan bom ke fasilitas nuklir Iran antara lain di Fordow, Sabtu (21/6/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM - Sejumlah warga Amerika Serikat (AS) mengungkapkan kekhawatiran mereka setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk ikut campur dalam konflik Iran vs Israel.

Patty Ellman (61), warga negara AS sekaligus pendukung Trump mengatakan, dia khawatir AS akan terseret ke dalam konflik berkepanjangan lainnya.

"Kita sudah punya cukup banyak hal yang harus dilakukan di Amerika untuk ikut terlibat dalam perang negara lain. Mari kita urus diri kita sendiri sekarang," kata Ellman, dilansir dari AP, Senin (23/6/2025). 

Menurut Ellman, Amerika Serikat memang seharusnya membalas jika diserang, tetapi dalam konteks konflik Iran dengan negara lain, seharusnya AS tak ikut campur.

"Itu urusan mereka. Kita perlu mengkhawatirkan warga Amerika dan bagaimana kita akan bertahan hidup serta apakah kita akan memiliki jaminan sosial," tegas Ellman.

Kent Berame (32), warga Davie, Florida, mengatakan agak keterlaluan bagi Trump untuk bertindak sewenang-wenang dan menyetujui serangan terhadap Iran tanpa dukungan eksplisit dari Kongres. 

Ia mengatakan tidak setuju dengan Amerika Serikat yang mendukung serangan Israel baru-baru ini terhadap Iran.

"Ada kekhawatiran bahwa kami membahayakan pasukan (tentara AS). Dan jelas ada respons balasan terhadap semua pangkalan kami di sana," kata Berame, seorang Demokrat.

Berame mengatakan, meningkatkan permusuhan dengan Iran sangat membuat frustrasi. Pasalnya, hal ini dilakukan hanya beberapa tahun setelah AS mengakhiri perang di Afghanistan.

“Saya tidak ingin melihat tentara AS dalam bahaya atau dalam bahaya,” katanya.

Sementara itu, berbeda dengan Ellman dan Berame, seorang pensiunan veteran Angkatan Udara AS Ken Slabaugh mengatakan, dia 100 persen mendukung keputusan Trump dan personel militer yang melaksanakan serangan terhadap Iran.

Pasalnya, Slabaugh menyebut, Iran telah menunjukkan penolakan terhadap negosiasi mengenai program nuklirnya selama beberapa dekade, hal ini dinilai menjadi sebuah masalah untuk Trump. 

Menurutnya, Iran tidak dapat dipercaya dalam konteks jika negara tersebut memiliki senjata nuklir. Oleh karena itu, katanya, Iran juga tidak diizinkan memperoleh senjata nuklir.

"Itu (serangan AS ke Iran) harus dilakukan," katanya.

Meski demikian, ia pun mengaku merasa khawatir terhadap anggota militer di seluruh dunia setelah serangan tersebut dilancarkan AS.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved