Berita Bekasi

Anak Korban Rudapaksa Ayah Tiri Puluhan Kali Selama Dua Tahun di Bekasi Dapat Pendampingan

Petugas DP3A Kabupaten Bekasi langsung bergerak cepat usai mendapat laporan terkait adanya anak di bawah umur yang dicabuli oleh ayah tirinya.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
PENDAMPINGAN KORBAN RUDAPAKSA - Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi, Titin Fatimah saat hadiri konferensi pers kasus rudapaksa anak oleh ayah tirinya di Mapolres Metro Bekasi pada Rabu (9/7/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi memberikan pendampingan kepada NAS (13), anak korban rudapaksa ayah tiri di Cikarang Selatan.

Ayah tiri korban bernama Riki Susanto (34) merudapaksa korban puluhan kali selama dua tahun terakhir.

Plt Kepala DP3A Kabupaten Bekasi, Titin Fatimah menyatakan pihaknya langsung bergerak cepat usai mendapat laporan terkait adanya anak di bawah umur yang dicabuli oleh ayah tirinya.

"Jadi untuk terkait dengan kasus ini, kami melakukan penjangkauan dan mengirimkan tenaga ahli psikolog, konselor untuk dilakukan treatment dan pemulihan psikologis korban dan ibu korban," kata Titin di Mapolres Metro Bekasi pada Rabu (9/7/2025).

Ia menjelaskan, usai mendapatkan laporan dari Unit PPA Polres Metro Bekasi, DP3A langsung ikut turut mendampingi kasus tindakan kekerasan seksual tersebut.

Selain pendampingan proses hukum juga pendampingan kondisi psikologisnya sampai membaik.

Baca juga: Kesaksian Warga, Tak Ada Kegaduhan di Malam Sebelum Diplomat Muda Ditemukan Tewas di Kost Menteng

Baca juga: Pengemudi Ojol dan Sopir TransJakarta Sepakat Berdamai usai Cekcok dan Lapor Polisi

"Jadi untuk terkait dengan kasus ini, kaitan dengan pendampingan akan kita lakukan sepenuhnya sampai korban dan ibu korban itu mendapatkan penanganan sampai psikologisnya kembali sehat," jelasnya.

Polres Metro Bekasi mengungkap kasus rudapaksa seorang pria terhadap anak tirinya inisial NAS, 13 tahun di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

Pelaku merupakan ayah tiri bernama Riki Susanto (34) ditangkap usai kabur bersembunyi di Kampung Burujul, Cisempur, Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, pada 8 Juli 2025 sekitar pukul 14.00 WIB.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa menjelaskan, tersangka ialah RS (41) merupakan ayah tiri yang menikah dengan ibu korban sejak 26 November 2016.

Korban inisial NAS sendiri kelahiran tahun 2012 atau usianya 13 tahun. Sementara kejadian rudapaksa mulai tahun 2023 saat usai korban SD kelas 5.

"Ibu korban tidak mengetahui kejadiannya ketika ada celah waktu kosong, ibu korban tidak ada di rumah barulah pelaku berani melakukan aksinya. Itupun ketahuannya gara-gara korban kabur ke rumah temannya dan bercerita," kata Kombes Mustofa saat konferensi pers di Aula Gedung Promoter Polres Metro Bekasi Rabu (9/7/2025).

Baca juga: Terintegrasi dengan Trasnportasi Lain, Stasiun LRT Harjamukti Dilayani 14 Angkutan Penghubung

Baca juga: Datangi Bareskrim Polri, Roy Suryo Dkk Siap Ikuti Gelar Perkara Khusus soal Ijazah Palsu Jokowi

Kombes Mustofa menuturkan, usai aksi bejadnya diketahui akhirnya kakak korban membuat laporan kepolisian pada 24 Juni 2025.

Ia menjelaskan, atas pelaporan itu kepolisian melakukan penyelidikan dan ketika hendak ditangkap pelaku melarikan diri.

Kepolisian juga berusaha mengungkap lokasi persembunyian pelaku, hingga akhirnya didapati pelaku bersebunyi di rumah kerabatnya.

"Pelaku ditangkap di Kampung Burujul, Cisempur, Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, pada 8 Juli 2025 sekitar pukul 14.00 WIB," imbuhnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuwana Putra mengungkapkan, hasil penyelidikan tindakan rudapaksa telah terjadi berulang kali sejak korban duduk di bangku kelas 5 SD pada tahun 2023 hingga usia SMP tahun 2025.

"Setiap bulan 3-4 kali selama dua tahun terakhir ini. Dalam setiap aksinya, RS mengancam korban agar tidak menceritakan perbuatannya kepada sang ibu," katanya.

Baca juga: Jembatan Cipamingkis Bekasi Ambles, Tiang Pancang Penahan Pondasi Diterjang Derasnya Arus Sungai

Baca juga: Melorot Rp 12.000 per Gram, Emas Batangan Antam di Bekasi Rabu ini Dijual Segini, Simak Detailnya

Kata Agta, aksinya terungkap saat korban kabur dari rumah dan tak kunjung pulang. Saat ditanya temannya, korban bercerita atas kejadian rudapaksa yang menimpanya selama dua tahun.

Kemudian, temannya berusaha berkomunikasi kepada orangtuanya dan akhirnya ayah tiri korban mengakuinya.

"Ketika itu kakaknya buat laporan ke Polres, tapi saat hendak ditangkap pelaku sempat melarikan diri dan berhasil ditangkap di Tasikmalaya kemarin," katanya.

Ia menerangkan, korban kini tengah dalam proses pendampingan psikologis oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak untuk memulihkan kondisi psikisnya.

Polres Metro Bekasi juga mengimbau masyarakat untuk tidak segan melapor apabila mendapati tanda-tanda kekerasan seksual dalam rumah tangga, terutama terhadap anak-anak.

“Kami tegas dan berkomitmen memberikan perlindungan maksimal bagi anak dan perempuan. Kejahatan semacam ini tidak ada ruang di Kabupaten Bekasi," katanya.

Baca juga: Tak Terima Anaknya Diperlakukan Bagai Binatang, Ibu Ini Lapor Polisi, Korban Diinjak dan Ditampar

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Rabu 9 Juli 2025 Ini

Pihak kepolisian menyita sejumlah barang bukti berupa, satu potong daster, satu potong bra hitam, satu potong celana dalam merah maroon.

Hasil visum dari RSUD Kabupaten Bekasi menunjukkan adanya robekan lama pada selaput darah korban, mengindikasikan terjadinya kekerasan seksual berulang.

Berdasarkan hasil penyelidikan, penyidik menetapkan RS sebagai tersangka dengan jeratan pasal berat.

Ia dijerat dengan: Pasal 76D jo Pasal 81 dan Pasal 76E jo Pasal 82 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.

Tersangka dijerat hukuman maksimal 15 tahun serta denda maksimal Rp5 miliar.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved