Berita Bekasi
Usai Didemo, Pemprov Jakarta Prioritaskan Warga Bantargebang Kerja di RDF
Kepala UPST Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta, Agung Pujo Winarko mengatakan nantinya ada 37 orang yang diprioritaskan.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
Mereka nampak mendorong pagar gerbang yang dijaga petugas kepolisian dan satpam.
Mengingat kalah jumlah personel, walhasil petugas kepolisian tidak bisa membendung masa aksi yang memaksa masuk ke pekarangan.
Setelah memasuki pekarangan, masa aksi kemudian bertanya kepada sejumlah pekerja di RDF terkait dimana keberadaan pengurus.
Baca juga: Pembuang Bayi di Cakung Ditangkap, Ternyata Pelakunya Tinggal di Bekasi
Baca juga: Cek Harga Emas Batangan Antam di Bekasi, Rabu ini Turun Lagi Rp 6.000 per Gram
Sejumlah pengurus RDF pun akhirnya dapat ditemui dan perwakilan masa aksi diminta memasuki ruangan untuk berdiskusi mencari solusi.
Sebagai informasi, seorang masa aksi, Hepi Khairulsaleh mengatakan ratusan orang itu berasal dari empat kelurahan, yakni Bantargebang, Sumur Batu, Ciketing Udik, dan Cikiwul.
Kedatangan masa aksi ingin menyampaikan aspirasi kepada pihak perusaahaan untuk meprioritaskan pekerja dari warga lokal.
"Kami agendanya menuntut hak kami dimana RDF ini telah menerima karyawan di luar dari warga Bantargebang dan penerimaannya itu secara online dan bagaimanapun kami itu orang Bantargebang adalah orang tani yang jadul dan tidak mengerti akan online," kata Hepi saat ditemui di lokasi, Rabu (16/7/2025).
Hepi menjelaskan para warga juga diduga ditipu oleh pihak perusahaan yang akan memprioritaskan warga sekitar untuk bekerja.
Namun kenyataanya perusahaan diduga justtu merekrut karyawan melalui sistem seleksi online dan warga sekitar tidak dipekerjakan.
Baca juga: Kecewa Diputus Kerja, 500 Warga Datangi RDF Milik Jakarta di Bantargebang
Baca juga: Meski Jalani LDR, Patricia Gouw Tak Cemburu dan Takut Suaminya Selingkuh
"Kami dijanjikan pada saat ngebangun ini yang akan kerja adalah orang Bantargebang bukan orang mana-mana, tahu-tahu kami tidak diterima dan apakah kami punya kekuatan di situ tidak ada, kami punya kekuatan hukum adat hari ini," jelasnya.
Hepi menuturkan sebelum perusahaan ini beroperasi, tercatat ada lebih kurang 250 karyawan dari warga sekitar yang dipekerjakan. Hanya saja mereka tidak diperpanjang lagi masa kerjanya.
"Harapannya adalah RDF menerima karyawan dari Bantargebang, Cikiwul, Ciketing Udik, dan Sumur Batu, tidak usah pakai online karena kami bertanggung jawab kok," tuturnya.
Sementara seorang warga Bantargebang yang pernah bekerja di perusahaan tersebut, Rinansyah menyampaikan kecewa dengan keputusan tidak diperpanjang kontrak, sehingga dirinya memutuskan untuk mengikuti aksi dengan sejumlah rekan senasib.
"Saya udah pernah kerja di pabrik ini bahkan saya sudah pernah kerja di sini dan katanya mau dipekerjakan tapi mana hasilnya, ternyata orang lain yang dipekerjakan," ucap Rinansyah.
Laki-laki yang sempat bekerja lebih kurang satu bulan di perusahaan itu juga berharap ada kebijak prioritaskan warga sekitar dalam perekrutan karyawan.
Baca juga: Tanpa Rasa Takut, Dhika Pacu Jalur Senang Aksi Menarinya Viral dan Mendunia
Baca juga: Ungkap Kasus Bayi Dibuang di Cakung, Polisi Cari Rekaman CCTV
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta
warga Kecamatan Bantargebang
Refuse Derived Fuel (RDF) Plant UPST
Kepala UPST Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta
Agung Pujo Winarko
Penantian 20 Tahun, Umat Katolik Cikarang Terharu Bupati Bekasi Resmikan Gereja Paroki Ibu Teresa |
![]() |
---|
KPU Kabupaten Bekasi Gelar FGD Soal Penerapan E-Voting di Pemilu dan Pilkada 2029 |
![]() |
---|
Wujudkan Destinasi Wisata Air dan Kuliner di Kalimalang, 13 Jembatan Bakal Didesain Ulang |
![]() |
---|
Pengurus Baru Dilantik, NasDem Kabupaten Bekasi Targetkan Raih 7 Kursi DPRD di Pemilu 2029 |
![]() |
---|
Pemkab Bekasi Tetapkan Kawasan Stadion Wibawamukti Jadi Lokasi CFD, Digelar Sekali Tiap Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.