Acara Makan Gratis

Pernikahannya Makan Korban, Anak Dedi Mulyadi dan Istri Serta Sang Mertua Kapolda Metro Bungkam

Dalam peristiwa makan gratis syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar itu, tiga orang dilaporkan meninggal dunia

Editor: Dedy
(Kolase: Instagram @putri.karlina14 dan TribunJabar.com/Istimewa)
PESTA PERNIKAHAN MAUT --- (Dari kiri ke kanan) pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina; Foto lokasi kejadian, dan Bripka Cecep polisi yang tewas. (Kolase: Instagram @putri.karlina14 dan TribunJabar.com/Istimewa) 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Insiden tragis terjadi dalam acara makan gratis di Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/7/2025). 

Dalam peristiwa makan gratis syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, putri Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto dan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi itu, tiga orang dilaporkan meninggal dunia termasuk satu anggota kepolisian.

Namun hingga kini sang empunya hajat, Putri Karlina dan Maula Akbar belum muncul memberikan penjelasan dan permohonan maaf atas insiden acara makan gratis yang menewaskan tiga orang.

Apalagi menyampaikan pernyataan ke publik atas pesta pernikahannya yang memakan korban.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto yang adalah ayah dari Putri Karlina sekaligus mertua Maula Akbar serta besan Dedi Mulyadi juga bungkam.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan turun langsung ke Garut usai insiden tragis dalam acara makan gratis di Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/7/2025). 

Baca juga: Dedi Mulyadi Beri Santunan Rp 150 Juta Bagi Korban Tewas Pesta Pernikahan Wakil Bupati Garut

Dalam peristiwa makan gratis syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar itu, tiga orang dilaporkan meninggal dunia termasuk satu anggota kepolisian.

Irjen Rudi menyampaikan duka mendalam terhadap ketiga korban yang meninggal dunia dalam peristiwa itu.

"Ada dua masyarakat yang meninggal dunia, dan satu anggota kami juga gugur dalam tugasnya, saat membantu dan mengamankan masyarakat," ujar Irjen Rudi kepada wartawan di Mapolres Garut Jumat malam.

Ia memastikan akan melakukan pendalaman dan investigasi menyeluruh untuk mengetahui secara pasti kronologi dan penyebab terjadinya kericuhan yang menimbulkan korban jiwa tersebut.

Hasil evaluasi internal menunjukkan bahwa pengamanan kegiatan telah dilakukan sesuai prosedur standar (SOP).

"Dalam hal ini Polres Garut mendapat permintaan dari Pemerintah Kabupaten Garut untuk mengamankan rangkaian kegiatan. Prosedur perizinan, perkiraan potensi gangguan, serta rencana penanggulangannya sudah disusun," ungkapnya.

Ia menyebutkan, pengamanan melibatkan 404 personel gabungan yang telah di-briefing dan ditempatkan di titik-titik strategis sejak pagi hari.

Terkait kemungkinan adanya unsur kelalaian, Irjen Rudi menegaskan pihaknya akan melakukan penyelidikan menyeluruh.

"Karena ada korban jiwa dan peristiwa ini menimbulkan gangguan, polisi tentu akan melakukan penyelidikan. Kami akan ungkap apakah ada unsur kelalaian atau tidak, dan siapa yang paling bertanggung jawab," tegasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved