Amnesti Bagi Hasto

Selama Jadi Tahanan KPK, Hasto Kristiyanto Menulis Lima Buku

Namun Hasto Kristiyanto menjelaskan usai mendapatkan amnesti, ia akan melakukan perbaikan terhadap sejumlah buku yang ditulis.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
MENULIS BUKU --- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan dirinya telah menulis lima buku selama menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasto Kristiyanto mengatakan lima buku itu diantaranya membahas perihal PDIP dan juga terkait sosok mantan presiden ke lima Republik Indonesia (RI).  

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI TIMUR --- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan dirinya telah menulis lima buku selama menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hasto Kristiyanto mengatakan lima buku itu diantaranya membahas perihal PDIP dan juga terkait sosok mantan presiden ke lima Republik Indonesia (RI). 

"Lima buku yang sudah saya launching adalah Spiritualitas PDI Perjuangan, Suara Kemanusiaan, Pedoman Bagi Mereka-mereka yang Terdzolimi, Pedoman di dalam proses hukum bagi mereka yang menerima perlakuan tidak adil, itu juga saya tuliskan dan ada buku juga tentang Ibu Megawati Soekarno Putri yakni Satu Sikap Tiga Zaman," kata Hasto Kristiyanto saat ditemui di kediamannya, Taman Villa Kartini blok G3 nomor 18, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (2/8/2025)

Namun Hasto menjelaskan usai mendapatkan amnesti, ia akan melakukan perbaikan terhadap sejumlah buku yang ditulis.

"Nah tentu saja skala prioritas saya telah menyelesaikan buku-buku yang sudah saya tulis sebelumnya, ada lima buku yang sudah saya launching," jelasnya.

Diketahui sebelumnya, Hasto  telah kembali ke kediaman di Taman Villa Kartini pada Sabtu (2/8/2025) dinihari usai resmi mendapat amnesti.

Baca juga: Pengamat Politik Sebut Pembebasan Tom Lembong dan Hasto Jadi Upaya Prabowo Rangkul Kubu Anies-PDIP

Pantauan jurnalis Tribun Bekasi di lokasi, Hasto tiba di kediaman sekira pukul 00.07 WIB bersama istrinya, Maria Stefani Ekowati dan seorang sopir dengan menumpangi sebuah mobil bermerk Lexus warna hitam dengan nomor polisi B 2688 YS.

Sesampainya di kediaman, Hasto membuka pintu mobil dan menghampiri para Satgas Cakra Buana PDIP yang saat itu berjumlah 15 orang sembari mengucapkan terimakasih telah bertugas menjaga keamanan, mulai dari mengikuti persidangan dan kondisi lingkungan kediamannya.

Setelah itu Hasto menghampiri para jurnalis untuk sesi doorstop dan diakhiri dengan masuk ke kediaman bersama istrinya.

Sebelum menuju kediaman, Hasto mengatakan sempat makan terlebih dahulu bersama para kuasa hukumnya, yakni Febri Andriansyah, Maqdir Ismail, dan Amran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/8/2025).

Bukan tanpa sebab, Hasto memilih menu makan sate padang karena ingin menyesuaikan dengan kondisi kehidupan yang dialaminya saat ini.

"Tadi langsung saya bertemu dengan penasihat hukum, kemudian mengadakan pembahasan beberapa aspek dan sekaligus makan di Menteng, Sate Padang, Padang ini kan terang ya (Arti bahasa Jawa) sehingga maknanya seperti itu," kata Hasto saat ditemui di kediamannya, Sabtu (2/8/2025).

Hasto menjelaskan makan bersama itu juga bagian dari sikap bersyukur, diantaranya atas amnesti yang telah diberikan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto.

"Kami sangat bersyukur atas amnesti yang telah diberikan oleh Bapak Presiden Prabowo dan atas pertimbangan juga dari DPR, sehingga saya juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan DPR RI dengan seluruh fraksi-fraksi yang ada di DPR RI," jelasnya.

Makan sate padang

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved