Reshuffle Kabinet

Soal Isu Prabowo Bakal Reshuffle Kabinet, Hasan Nasbi: Itu Hak Prerogatif Presiden

"Bahwa reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. Presiden bisa lakukan yaitu tergantung kepada Presiden," kata Hasan.

Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Dedy
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
KABINET MERAH PUTIH --- Suasana rapat Kabinet Merah Putih perdana pemerintahan Prabowo-Gibran di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Presidential Communication Office atau PCO Hasan Nasbi menegaskan, jika reshuffle atau perombakkan jajaran menteri merupakan hak prerogatif Presiden RI Prabowo Subianto. 

Teddy menjelaskan, salah satu pokok pembahasan dalam pertemuan itu adalah soal penambahan jumlah dokter umum dan dokter spesialis untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis di seluruh wilayah Indonesia. 

Selain itu, kesejahteraan para dokter juga menjadi perhatian pemerintah dalam diskusi tersebut.

“Salah satunya, terkait penambahan jumlah dokter, baik dokter umum atau pun dokter spesialis, untuk mengisi kebutuhan tenaga medis di seluruh tanah air. Juga, terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan dokter,” ujarnya.

Teddy juga menegaskan tidak ada pembahasan mengenai perombakan kabinet dalam pertemuan itu.

Menurut Teddy, isu yang ramai diperbincangkan di media sosial terkait pernyataan Menkes sebelumnya sudah dikomunikasikan langsung secara internal.

“Terkait pernyataan Pak Menkes yang ramai dibahas di media sosial, saya sudah membicarakan langsung dengan Pak Menkes,” ujarnya.

BERITA VIDEO : REAKSI BAHLIL LAHADALIA TANGGAPI KODE KERAS PRESIDEN PRABOWO SOAL RESHUFFLE

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Negara pada Selasa (3/6/2025). 

Seusai pertemuan yang berlangsung hampir tiga jam, Budi menjawab pertanyaan wartawan terkait kemungkinan dirinya terkena reshuffle dengan mengembalikan hal tersebut ke keputusan Presiden.

“Wah, itu itu haknya beliau. Tanya beliau ya,” kata Budi kepada media di Kompleks Istana Kepresidenan.

Saat ditanya apakah ia mendapat teguran dari Presiden terkait pernyataan kontroversial yang sempat ramai, Budi tak memberikan jawaban langsung. Ia hanya menyebut dirinya disuguhi dua gelas air kelapa selama pertemuan berlangsung.

“Kita dikasih minum air kelapa dikasih sampai dua gelas,” ujarnya.

(Sumber : Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah/m32) 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

 


 


 
 
 
 
 
 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved