Reshuffle Kabinet

Soal Isu Prabowo Bakal Reshuffle Kabinet, Hasan Nasbi: Itu Hak Prerogatif Presiden

"Bahwa reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. Presiden bisa lakukan yaitu tergantung kepada Presiden," kata Hasan.

Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Dedy
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
KABINET MERAH PUTIH --- Suasana rapat Kabinet Merah Putih perdana pemerintahan Prabowo-Gibran di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Presidential Communication Office atau PCO Hasan Nasbi menegaskan, jika reshuffle atau perombakkan jajaran menteri merupakan hak prerogatif Presiden RI Prabowo Subianto. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Presidential Communication Office atau PCO Hasan Nasbi menegaskan, jika reshuffle atau perombakkan jajaran menteri merupakan hak prerogatif Presiden RI Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan Hasan Nasbi, merespons isu reshuffle Kabinet Merah Putih yang kembali muncul di Kantor PCO, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2025).

"Bahwa reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. Presiden bisa lakukan yaitu tergantung kepada Presiden," kata Hasan.

Hasan lantas mengungkit ucapan Prabowo dalam sidang kabinet paripurna, Rabu (6/8/2025), merasa jajaran menteri di Kabinet Merah Putih sangat solid.

Baca juga: Purnawirawan TNI Usul Gibran Diganti dan Reshuffle Menteri Terkait Jokowi, Begini Respon Prabowo

"Presiden hari ini beliau merasakan kabinet sangat solid, kabinet sangat kompak. Beliau sebagai kapten kesebelasan mengucapkan terima kasih banyak atas soliditas kerja keras dan kekompakan seluruh anggota kabinet," imbuhnya. 

Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo Subianto disebut tidak akan melakukan reshuffle atau perombakkan menteri di Kabinet Merah Putih. 

Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana usai menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).

Widiyanti menyebut, Prabowo sudah senang dengan kinerja para menteri di kabinetnya saat ini. 

Maka dari itu, Prabowo disebut tidak berencana melakukan reshuffle.

"Karena beliau senang, dan happy dengan kinerja menteri-menterinya," imbuhnya.

Hanya bahas isu kesehatan

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menegaskan pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tidak membahas isu reshuffle kabinet.

Pertemuan itu dilakukan  di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (3/6/2025)   

Seskab memastikan agenda rapat terbatas tersebut murni difokuskan pada persoalan kesehatan nasional.

“Dalam pertemuan Presiden dengan Menkes pada Selasa kemarin sih, kita hanya membicarakan sejumlah isu kesehatan nasional,” kata Teddy kepada wartawan, Rabu (4/6/2025).

Teddy menjelaskan, salah satu pokok pembahasan dalam pertemuan itu adalah soal penambahan jumlah dokter umum dan dokter spesialis untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis di seluruh wilayah Indonesia. 

Selain itu, kesejahteraan para dokter juga menjadi perhatian pemerintah dalam diskusi tersebut.

“Salah satunya, terkait penambahan jumlah dokter, baik dokter umum atau pun dokter spesialis, untuk mengisi kebutuhan tenaga medis di seluruh tanah air. Juga, terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan dokter,” ujarnya.

Teddy juga menegaskan tidak ada pembahasan mengenai perombakan kabinet dalam pertemuan itu.

Menurut Teddy, isu yang ramai diperbincangkan di media sosial terkait pernyataan Menkes sebelumnya sudah dikomunikasikan langsung secara internal.

“Terkait pernyataan Pak Menkes yang ramai dibahas di media sosial, saya sudah membicarakan langsung dengan Pak Menkes,” ujarnya.

BERITA VIDEO : REAKSI BAHLIL LAHADALIA TANGGAPI KODE KERAS PRESIDEN PRABOWO SOAL RESHUFFLE

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Negara pada Selasa (3/6/2025). 

Seusai pertemuan yang berlangsung hampir tiga jam, Budi menjawab pertanyaan wartawan terkait kemungkinan dirinya terkena reshuffle dengan mengembalikan hal tersebut ke keputusan Presiden.

“Wah, itu itu haknya beliau. Tanya beliau ya,” kata Budi kepada media di Kompleks Istana Kepresidenan.

Saat ditanya apakah ia mendapat teguran dari Presiden terkait pernyataan kontroversial yang sempat ramai, Budi tak memberikan jawaban langsung. Ia hanya menyebut dirinya disuguhi dua gelas air kelapa selama pertemuan berlangsung.

“Kita dikasih minum air kelapa dikasih sampai dua gelas,” ujarnya.

(Sumber : Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah/m32) 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

 


 


 
 
 
 
 
 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved