Tentara Muda di NTT Tewas Dianiaya Senior, Pelaku Lebih dari 4 Orang
Penyidik TNI AD mengantungi 20 nama pelaku penganiayaan terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo hingga tewas.
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Pemukulan Menggunakan Tangan Kosong:
- Pratu Petrus Nong Brian Semi
- Pratu Ahmad Adha
- Pratu Emiliano De Araojo
- Pratu Aprianto Rede Raja
Dari total 20 nama itu, ada yang terlibat dalam kedua bentuk kekerasan. Salah satunya, Pratu Petrus Nong Brian Semi yang tercatat dalam kedua kategori.
Komisi I DPR Minta Pelaku Dihukum Berat
Anggota Komisi I DPR RI dari Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) II, Gavriel Putranto Novanto meminta Panglima TNI agar menerapkan hukum paling berat untuk terduga pelaku atas meninggalnya meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo.
“Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar almarhum Prada Lucky, khususnya kepada ayah beliau, Serma Christian Namo, yang juga merupakan anggota TNI aktif. Tragedi ini adalah tamparan keras bagi institusi militer dan keadilan harus ditegakkan tanpa kompromi,” ujar Gavriel, Kamis (7/8/2025), melansir dari Pos Kupang.
Sebagai anggota Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, Gavriel menekankan bahwa tindakan kekerasan dalam tubuh militer adalah praktik yang tidak dapat ditoleransi, terlebih ketika berujung pada hilangnya nyawa seorang prajurit muda yang baru saja mengabdikan diri kepada negara.
Baca juga: Diduga Jadi Korban Penganiayaan oleh Senior di NTT, Prajurit TNI Prada Lucky Tak Terselamatkan
“Tidak ada alasan, tidak ada pembenaran atas kekerasan. Bila terbukti bersalah, para pelaku harus dihukum berat sesuai hukum militer dan hukum pidana umum. Institusi TNI harus menjadi pelindung rakyat, bukan tempat praktik kekerasan antar sesama prajurit,” tegas legislator Fraksi Partai Golkar tersebut.
Gavriel juga mengapresiasi dan mendukung penuh langkah cepat Pangdam IX/Udayana dan jajaran Kodam dalam menangani kasus ini, serta meminta agar penyelidikan dilakukan secara transparan dan akuntabel, agar kepercayaan publik terhadap institusi TNI tetap terjaga.
Sebagai wakil rakyat dari NTT, Gavriel menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, dan siap membawa persoalan ini ke forum resmi di DPR RI.
Ia juga mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan prajurit muda di satuan militer untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
“Segera saya akan bahas kasus ini dengan Pak Menhan dan Pak Panglima TNI pada masa sidang Agustus ini. Ini bukan sekadar kasus kekerasan, ini adalah soal martabat, keadilan, dan nyawa anak bangsa yang tidak boleh hilang sia-sia,” tegasnya lagi.
Sebelumnya, seorang prajurit muda TNI AD, Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), meninggal dunia setelah mendapatkan perawat intensif di RSUD Aeramo.
Dia dinyatakan meninggal dunia, Rabu (6/8/2025)
Penyebab kematian Prada Lucky diduga mengalami kekerasan yang dilakukan oleh rekannya saat bertugas di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal tersebut berdasarkan pengakuan dari Prada Lucky saat pertama kali menjalani perawatan di rumah sakit.
Diduga Jadi Korban Penganiayaan oleh Senior di NTT, Prajurit TNI Prada Lucky Tak Terselamatkan |
![]() |
---|
Meski Tak Ajak Try Sutrisno, Fahrul Razi Sebut Forum Purnawirawan TNI Tetap Tuntut Pemakzulan Gibran |
![]() |
---|
Prajurit Pembunuh Jurnalis Juwita di Kalsel Divonis Penjara Seumur Hidup dan Dipecat dari TNI AL |
![]() |
---|
Oknum Polisi NTT Diduga Cabuli Korban Pemerkosaan, Aksi Bejatnya Dilakukan di Kantor Polisi |
![]() |
---|
Usulkan Pemakzulan Gibran, Forum Purnawirawan TNI Kirim Surat Resmi ke DPR dan MPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.