Program Makan Bergizi Gratis
BGN Serap Anggaran Rp 25 Trilin per Bulan untuk Sajikan MBG, Berlaku Mulai Januari 2026
BGN menargetkan penyerapan anggaran sekitar Rp 25 triliun setiap bulan, mulai Januari 2026.
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Badan Gizi Nasional menargetkan penyerapan anggaran sekitar Rp 25 triliun setiap bulan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai Januari 2026.
Badan Gizi Nasional merupakan lembaga negara yang bertanggung jawab melaksanakan program MBG.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menjelaskan, mulai awal 2026 Badan Gizi Nasional akan tancap gas dalam hal penyerapan anggaran untuk MBG.
"Di awal tahun 2026 kita akan full speed dari awal tahun dan kita akan menyerap APBN kurang lebih Rp 25 triliun per bulan ketika sudah full speed dari Januari kemudian sampe Desember," ujar Dadan dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026, Jumat (15/8/2025).
Dadan menambahkan, fokus utama saat ini adalah menyelesaikan pembangunan infrastruktur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG.
Badan Gizi Nasional menargetkan jumlah penerima manfaat mencapai 82,9 juta orang pada November 2025.
Sebelumnya, target 20 juta penerima manfaat dijadwalkan rampung pada Agustus 2025, disusul penyelesaian pembangunan SPPG pada Oktober 2025.
"Sehingga, seluruh penerima manfaat bisa terlayani di akhir November," kata Dadan.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menargetkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menjangkau 82,9 juta siswa pada akhir 2025.
Hal itu disampaikan Presiden Prabowo pada pidato pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Pidato Nota Keuangan adalah penyampaian resmi dari Presiden Republik Indonesia yang menjelaskan arah kebijakan fiskal dan ekonomi nasional untuk tahun anggaran mendatang.
Pidato ini disampaikan bersamaan dengan pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dalam Sidang Paripurna DPR RI.
"MBG kita targetkan mampu menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita akan menerima manfaat asupan gizi optimal melalui SPPG yang dibangun di seluruh pelosok negeri," kata Prabowo.
Prabowo yakin bahwa program MBG akan berjalan lebih efektif dan memberi manfaat optimal bagi masyarakat kedepannya.
MBG dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak sehingga kualitas SDM Indonesia di masa depan meningkat.
MBG adalah program prioritas nasional yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada awal tahun 2025.
Tujuannya memberikan akses makanan sehat dan bergizi secara gratis kepada kelompok rentan di seluruh Indonesia—terutama anak-anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui
Selain memperbaiki kualitas gizi dan SDM, program MBG kata Presiden diharapkan mampu menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru.
"Juga memberdayakan UMKM dan ekonomi lokal yang akan tumbuh semakin kuat, menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru dan memberdayakan jutaan petani nelayan peternak pelaku-pelaku UMKM," katanya.
Presiden menegaskan pada 2026 mendatang pemerintahan akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp335 triliun untuk memperluas jangkauan program MBG.
"Alokasi anggaran untuk MBG tahun 2026 kita alokasikan sebesar Rp 335 triliun," katanya.
Baca juga: MBG di SDN Rawabuntu 03 Tangsel Diduga Ada Bubur Basi dan Tahu Berlendir
Makan Bergizi Gratis merupakan program pembagian makan siang bagi para siswa di sekolah. Program ini dijalankan sejak awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pada pelaksanaannya, ada sejumlah kendala. Di antaranya adalah kasus keracunan yang menimpa para siswa penerima MBG. Seperti yang terjadi di Gemolong, Sragen, Jawa Tengah (Jateng), Senin (11/8/2025).
Petugas kesehatan setempat mencatat, sebanyak 196 orang mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG yang didistribusikan oleh Dapur SPPG Mitra Mandiri Gemolong 1.
Para korban terdiri atas siswa, guru, karyawan, hingga orangtua siswa. Keracunan massal ini terjadi di dua sekolah, yakni SDN 4 Gemolong dan SMPN 3 Gemolong.
Kepala Puskesmas Gemolong, dr Agus Pranoto Budi menegaskan, pihaknya telah menangani para korban keracunan tersebut.
"Data sementara, 196 orang mengalami gejala-gejala keracunan. Ada murid, guru, karyawan, atau keluarga yang memakan makanan yang dibawa pulang," kata dia, Selasa (12/8/2025).
Agus memastikan tidak ada satu pun korban yang memerlukan rawat inap. "Kami sudah mendatangi korban dan pemulihan mereka cukup baik," tambahnya.
Guna mengantisipasi lonjakan kasus dan memberikan penanganan cepat, Puskesmas Gemolong telah mendirikan posko layanan 24 jam.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Ratusan Siswa di Sragen Keracunan Nasi Kuning MBG, Korban: Telur Irisnya Amis |
![]() |
---|
Gara-gara Berlendir, MBG di SDN Rawabuntu 03 Sempat Terhenti, Begini Respon Kepsek |
![]() |
---|
MBG di SDN Rawabuntu 03 Tangsel Diduga Ada Bubur Basi dan Tahu Berlendir |
![]() |
---|
Bawa Bekal dari Istri, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Makan Bareng Siswa SMPN 3 Kota Bekasi |
![]() |
---|
Bukan Nasi dan Lauk, Makanan Bergizi Gratis di Tangsel Berupa Menu Mentah, Kadisdik: Itu Urusan BGN! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.