Program Makan Bergizi Gratis

Bukan Nasi dan Lauk, Makanan Bergizi Gratis di Tangsel Berupa Menu Mentah, Kadisdik: Itu Urusan BGN!

pihak dinas tidak terlibat langsung dalam penentuan menu makanan bergizi gratis.

|
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Dedy
zoom-inlihat foto Bukan Nasi dan Lauk, Makanan Bergizi Gratis di Tangsel Berupa Menu Mentah, Kadisdik: Itu Urusan BGN!
(viral di X)
BAHAN MENTAH -- Menu makanan bergizi gratis (MBG) ang diberikan kepada anak sekolah di Tangsel diganti menjadi bahan mentah.

TRIBUNBEKASI.COM, CIPUTAT TIMUR --- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu sekolah di Kota Tangerang Selatan tengah menjadi sorotan publik. 

Pasalnya, menu makan bergizi gratis yang disajikan kepada siswa diduga berupa makanan mentah, sehingga memicu kekhawatiran soal keamanan dan kelayakan konsumsi bagi para pelajar

Menanggapi pertanyaan mengenai temuan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tangerang Selatan mengungkapkan bahwa urusan menu makan bergizi gratis merupakan tanggung jawab pihak dapur atau penyedia layanan makanan, yakni BGN.

“Kalau itu kan dari dapur ya, dari BGN. Kalau kewenangan menu standarnya seperti apa, kandungan gizinya, itu ranah mereka. Kalau menu MBG, urusan BGN,” kata Deden saat dikonfirmasi TribunTangerang.com, Sabtu (21/6/2025).

Baca juga: Viral! Menu Makan Bergizi Gratis di Tangsel Diganti Beras Mentah, Ini Alasannya

Saat ditanya apakah sudah ada koordinasi antara pihak BGN dan dinas, Deden menjelaskan bahwa pihak dinas tidak terlibat langsung dalam penentuan menu makanan bergizi gratis.

"Kalau dinas tidak sampai memutuskan menunya apa. Dinas hanya support data banyaknya siswa dengan sekolah dan ikut mengawasi pelaksanaan MBG di sekolah," kata Deden.

Ia juga menegaskan bahwa standar menu telah disesuaikan dengan ketentuan gizi nasional yang berlaku dan memiliki variasi harian. 

"Betul, kan ada standar dari gizi nasional untuk menu itu. Ada variasinya setiap hari,” tambah Deden.

Sebelumnya diberitakan, sekolahdi Tangsel menjadi sorotan karena menu yang dibagikan kepada siswa viral di media sosial. 

Salah satu hal yang menimbulkan pertanyaan adalah keputusan memberikan beras dalam bentuk mentah, bukan makanan siap saji atau beku. 

Ternyata bukan tanpa alasan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan keputusan logistik yang terencana dan bertujuan menjaga kualitas serta ketahanan makanan.

Adapun, beras mentah dipilih karena daya simpannya yang tinggi dan fleksibilitasnya untuk dikonsumsi sesuai kebutuhan keluarga siswa.

"Kami mempertimbangkan kondisi sekolah yang sedang libur, menjalani class meeting, atau ujian. Dalam situasi ini, anak-anak tidak berada di sekolah dan tidak memungkinkan untuk menyantap makanan langsung di lokasi. Maka, beras diberikan mentah agar bisa disimpan lebih lama dan dimasak di rumah,” jelas Kepala SPPG Yasmit Ciputat Timur, A. Basiro saat dikonfirmasi, Rabu (18/6/2025).

Selain itu, pihaknya secara tegas menghindari penggunaan makanan beku karena berisiko basi jika tidak segera disimpan di tempat yang layak. 

Ia mengatakan, banyak siswa yang tidak langsung menyampaikan makanan kepada orang tua, sehingga dikhawatirkan justru berujung pada pemborosan atau gangguan kesehatan akibat makanan yang rusak.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved