Berita Daerah

Tunggu Puslabfor Olah TKP, Polisi Periksa Tujuh Saksi Kebakaran yang Tewaskan Lima Orang di Tambora

Penulis: Miftahul Munir
Editor: Valentino Verry
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Petugas pemadam kebakaran melakukan pemadaman api saat terjadi kebakaran di Tambora yang makan lima korban jiwa.

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Polisi masih menunggu Pusat Laboratorium Forensik (Puslanfor) Mabes Polri untuk melakukan olah tempat kejadian perkara kebakaran di Jalan Tambora I, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Rumah korban sudah diberi gari polisi agar tidak ada warga atau pemulung yang merusak lokasi kejadian.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo mengatakan, korban ada lima orang yang terjebak di lantai dua.

Baca juga: Polres Metro Jakarta Barat Tangkap Pemasok Ganja Seberat Setengah Ton untuk Pesta Tahun Baru

Kemudian ada satu orang lansia yang berhasil selamat keluar dari rumah karena tinggal di lantai bawah.

"Kami menunggu dari Labfor untuk mengecek di lokasi kejadian penyebab kebakaran tersebut," katanya, Rabu (8/12/2021).

Dalam insiden ini ada tujuh saksi yang sudah diperiksa, tapi Ady tidak menyebutkan siapa saja saksi itu.

Sebab, saat ini tim masih berada di lokasi untuk menunggu Puslabfor olah TKP.

Ady melanjutkan, untuk dugaan awal kebakaran di sana akibat konsleting listrik hingga menghanguskan empat bangunan rumah.

Baca juga: Kerap Kecelakaan pada Bus Transjakarta, Ditlantas Polda Metro Jaya Sarankan Pasang Penjaga Bus

"Tadi masih di RS Kramat Jati nanti kita update lagi," ujarnya.

Sebelumnya, Kebakaran di Jalan Tambora 1 RT10/ RW02, Kelurahan Tambora, Kecamatan Tambora, Jakarta menewaskan lima orang pada Rabu (8/12/2021) pukul 04.42 WIB.

Satu keluarga tewas usai terjebak dalam rumah saat kebakaran tersebut terjadi.

Kasi Ops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Pemyelamatan Jakarta Barat, Sjukri Bahanan menjelaskan, pihaknya menerjunkan lima unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi.

"Jumlah personel yang kami terjunkan sebanyak 21 orang," ujarnya.

Baca juga: Ditlantas Polda Metro Jaya Berniat Terapkan Ganjil Genap di Jalan Tol saat Libur Nataru

Lima orang meninggal dunia bernama Agus Sugianto (40), Wawa (37), Ng Melan (81), Tomotius (7) dan Doycelyn (5).

Total secara keseluruhan ada empat rumah yang terbakar di sana dan ada 11 sepeda motor serta tiga mobil.

"Kasus ini ditangani oleh Polsek Tambora dan semua korban sudah dievakuasi," jelasnya.

Kelima korban tewas tersebut diketahui satu keluarga, di mana salah satunya berprofesi sebagai dokter.

Dasyatnya si jago merah turut membuat para tetangga berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri sembari meminta pertolongan.

Baca juga: Said Iqbal Paparkan Tiga Tuntutan saat Ribuan Buruh Berhasil Mengepung Kawasan Patung Kuda

Dua saksi mata, Meta dan Toyana pun mengisahkan peristiwa naas tersebut kepada Warta Kota.

Keduanya merupakan tetangga korban.

Namun, dalam peristiwa tersebut, rumah yang mereka kontrak tersebut selamat dari amukan si jago merah.

"Itu kejadiannya setengah lima. Awalnya bau asap, bau sangit gitu,” ujarnya.

“Tau-taunya pas saya keluar itu dipojokan rumah mereka sudah ada kobaran api. Saya langsung gedor-gedor kamar yang lain. "Kebakaran-kebakaran," semua lari keluar," tutur Toyana.

Baca juga: Tiga Pria Gemulai yang Joget di Kafe WOW Akhirnya Minta Maaf saat Dipanggil Polisi

Lanjutnya, api langsung membesar secara cepat. Hal itu membuat ia dan yang lainnya panik.

"Tidak mikir apa-apa. Selamatin diri dulu. Di dalam rumah kan kami ada berempat, saya, suami, Meta, dan yang punya rumah. Semuanya keluar," tambahnya.

Dalam suasana mencekam tersebut, ia dan yang lainnya mengaku tidak mengetahui ada satu keluarga yang terjebak di dalam rumah yang terbakar.

Bahkan, Toyana dan Meta tak mendengar suara teriakan minta tolong.

"Tidak tau ada yang kebakar di dalam. Taunya saat dievakuasi," terangnya.

Baca juga: Anies Canangkan Pembangunan Simpang Temu Lebak Bulus demi Integrasi Angkutan Umum

Saat pemadam tiba, Toyana dan Meta mengaku sudah pasrah kehilangan harta bendanya.

Namun, keduanya masih bisa bernafas lega ketika api berhasil di padamkan, dan rumah yang mereka tempati tak sepenuhnya terbakar. 

Keduanya pun masih bisa menyelamatkan beberapa barang berharga dan yang lainnya.

Hanya saja, kebakaran tersebut membuat kedunya trauma.

"Membayangkan api tadi pun saya masih trauma. Mungkin masak nanti harus ditemani dulu," sambung Meta. (m26/m21)