TRIBUNBEKASI.COM — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi Desa Wisata Pariangan di Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) baru-baru ini.
Kunjungan Menparekraf itu terkait Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 sekaligus mendorong penyiapan destinasi berkualitas demi menyambut sejumlah even besar dunia yang bakal digelar di objek wisata Nagari Pariangan itu.
Sandiaga meminta agar jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama-sama pemerintah pusat untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah event besar Visit Sumatera Barat 2023.
”Kita merangkaikan beberapa kegiatan kita di sini dalam rangka mendukung Visit Sumatera Barat 2023. Dan salah satu even besarnya adalah muktamar ulama sedunia dan juga World Islamic Economic Trade Forum 2023 dengan topik pariwisata halal," ungkap Menparekraf Sandiaga Uno dalam pernyataan resminya.
"Nah, untuk kesiapan bagi even yang sangat besar itu kita harus siapkan juga destinasi-destinasi berkualitas dan berkelanjutan," sambungnya.
Baca juga: Pengemudi Avanza Diduga Mengantuk, Tabrak Kendaraan Lain Hingga Mobilnya Ringsek
Baca juga: Gara-gara Disiram Air Keras Ayahnya, Kelopak Mata Balita Ini Tak Bisa Ditutup, Hari Ini Dioperasi
Sandiaga juga menyatakan bahwa Kemenparekraf bersama Astra akan mengembangkan nagari-nagari, desa-desa wisata di Kabupaten/kota di Sumatera Barat.
Sandi menyebut bahwa obyek wisata Nagari Pariangan atau Desa Wisata Pariangan itu pernah dinobatkan sebagai salah satu desa terindah dalam artikel World Sixteen Most Futures Village.
Bahkan, media pariwisata dari New York, Amerika, Travel Budget, menetapkan Nagari Pariangan sebagai desa terindah di dunia bersama desa lainnya di dunia, seperti Niagara on The Lake di Kanada, Cresky Krumlov di Republik Ceko, Wengen di Swiss, Shirakawa-go di Jepang, dan Eze di Prancis pada 2012.
Nagari Pariangan merupakan satu dari 50 Desa Terbaik Desa Wisata Indonesia Bangkit program ADWI 2022.
Desa tersebut akan diberikan pembinaan dan pengembangan dari mitra strategis Kemenparekraf, yakni Astra melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) selama satu tahun.
Baca juga: Makin Turun, Harga Emas Batangan Antam Selasa Ini Jadi Rp 966.000 Per Gram, Simak Daftarnya
Baca juga: Bareskrim Bakal Periksa Kembali Dua Petinggi ACT untuk Ketiga Kalinya Hari Selasa Ini
Sandi menerangkan, salah satu cara membumikan Nagari Tuo Pariangan adalah melalui konsep community base tourism atau pariwisata berbasis masyarakat.
”Bahwa masyarakatlah yang akan mengelola, masyarakatlah yang akan membina, masyarakatlah yang akan membimbing, masyarakat Nagari Tu Pariangan lah yang akan membawa peluang ekonomi, sehingga terciptalah lapangan kerja. Kami di pemerintah, kabupaten, provinsi, dan pusat memfasilitasi. Dan dengan begitu sangat membumi, sangat mengakar. Karena siapa pelakunya. Pelakunya adalah masyarakat sendiri,” ungkap Sandi.
Untuk menjaga keberlanjutan desa wisata, Kemenparekraf/Baparekraf dan dewan juri menguji pengelola desa wisata, salah satunya kelembagaan.
Langkah berikutnya, kata Sandi, adalah dengan menggandeng Astra, karena sebagai pihak swasta Astra ini tidak ikut siklus politik.
"Astra ini akan terus membina masyarakat karena kepentingannya adalah bagaimana ini menjadi Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra. Itu KPI -nya. Jadi kami merangkul mereka," kata Sandi.
Baca juga: Tas Isi Rp 10 Juta Milik Penumpang Tertinggal, Sopir Taksi Online Ini Malah Gunakan untuk Foya-Foya
Baca juga: Produksi Film Ivanna, Manoj Punjabi Nyaris Habiskan Dana Rp 12 Miliar