2. Pelaku Tidak Dominan
Selain itu, Brigadir J yang diduga adalah pelaku kekerasan seksual tidak mungkin memiliki sikap yang dominan.
Apalagi memiliki sikap dominan terhadap Putri Candrawathi.
"Yang kedua yang umumnya terjadi pada kekerasan seksual itu ada relasi kuasa."
"Posisi pelaku (biasanya) lebih dominan dibanding korban."
"Hal ini tidak terpenuhi, karena terduga pelaku yakni almarhum Yoshua adalah ADC, sopir dari Ibu PC, anak buah dari FS," terang Edwin.
3. Ada KM dan S di Magelang
Apalagi, lanjut Edwin, di rumah itu Putri Candrawathi tidak sendirian.
Selain Brigadir J dan Putri Candrawathi, di rumah tersebut ada Kuat Ma'ruf (KM) dan asisten rumah tangga berinisial S.
"Yang ketiga itu bukan rumah kosong, di rumah itu juga ada KM dan S, jadi rasanya nekat sekali kalau Yoshua melakukan kekerasan seksual (kepada Putri Candrawathi di rumah Magelang)."
"Biasanya pelaku itu memastikan tidak ada saksi di lokasi kejadian, sementara masih ada orang lain itu ada KM dan S."
"Jadi kalau saja Ibu PC melakukan perlawanan setidaknya teriak saja, kan KM bisa datang," jelas Edwin.
4. Putri Candrawathi Mencari Brigadir J
Melihat proses rekonstruksi, Edwin menjelaskan, pada saat di Magelang Putri Candrawathi masih mencari Brigadir J.
Putri pun bertanya kepada Brigadir Risky Rizal soal keberadaan Brigadir J dan meminta Brigadir J untuk menemui PC.