TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menunjukkan hasil kinerja yang positif.
Dengan dibentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting di tingkat kabupaten tersebut, angka stunting di Kabupaten Karawang yang semula 20,6 persen kini turun menjadi 12,9 persen.
Ketua TPPS sekaligus Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh menjelaskan, keberhasilan menurunkan angka stunting di Karawang berkat kerja sama dan komitmen dari semua unsur.
Sebab, untuk memaksimalkan upaya penurunan angka stunting, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.
“Makanya Penyaluran bantuan untuk anak stunting ini akan melalui Baznas Karawang. Bantuannya berupa makanan tambahan yang dibuat oleh pengelola Dapur Sehat Anak Stunting (DASHAT),” ujar Aep Syaepuloh, pada Kamis (20/10/2022).
BERITA VIDEO : DPPKB KARAWANG BERJIBAKU TURUNKAN ANGKA STUNTING
Selain itu juga, kata Aep Syaepuloh, dalam upaya penurunan stunting terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Karawang dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat.
Misalnya dari program anak asuh hingga dapur sehat, pihaknya menggandeng swasta yakni Nestle Indonesia.
Selain itu, lanjut Wakil Bupati ini, Karawang juga telah memiliki Peraturan Bupati (Perbup) nomor 18 tahun 2022 tentang KB Pasca Persalinan (KBPP).
Baca juga: Kantor Cabang dan Gudang Alfamart Karawang Gunakan Energi Terbarukan
Baca juga: Jadwal Layanan SIM Keliling Karawang, Jumat 21 Oktober 2022, Simak Lokasi dan Persyaratannya
Bahkan, terbitnya Perbup nomor 18 tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyelamatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Pelayanan Pasca Persalinan, membuat Karawang jadi percontohan implementasi Perbup KBPP di Jawa Barat.
Aep Syaepuloh mengatakan, menerbitkan Perbup KBPP merupakan salah satu prioritas Pemda Karawang tahun ini.
Selain berupaya menekan angka kematian ibu pasca persalinan. Perbup KBPP ini juga diharapkan mampu menjadi solusi penanganan stunting di Karawang.
“Bupati sangat fokus tentang hal ini. Jangan sampai angka kematian ibu pasca melahirkan ini masih tinggi, arahan beliau juga kita harus fokus angka menekan stunting,” kata Aep Syaepuloh.
“Mudah-mudahan, terbitnya Perbup KBPP ini Kabupaten Karawang juga bisa zero stunting sebelum 2024,” tandasnya.
Baca juga: SIM Keliling Kabupaten Bekasi Jumat 21 Oktober 2022 di Mal Pelayanan Publik, Lotte Mart Cikarang
Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi Jumat 21 Oktober 2022 di Gateway Park LRT City Jatibening Hingga Pukul 10
Program Prioritas
Sebelumnya diberitakan bahwa penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Karawang menjadi program prioritas pemerintah daerah.
Pihak Pemerintah Kabupaten Karawang menargetkan penurunan angka stunting sebesar 15 persen pada 2023.
"Penurunan stunting sebesar 15 persen jadi target kami di 2023," kata Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, Rabu (22/6/2022).
Dikatakannya, pada tahun 2021 Karawang sudah mengalami penurunan angka stunting sebesar 3,41 persen dengan angka sekarang mencapai 20,6 persen.
Sementara untuk angka rata rata nasional 24,4 persen dan angka rata rata di Jawa Barat 24,5 persen.
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Nipro Indonesia Jaya Buka Lowongan Kerja sebagai Operator Produksi
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT KA Properti Manajemen Butuh Costumer Relation Officer dan IT Supervisor
"Jadi saat ini Kabupaten Karawang masuk dalam kategori sedang," ungkap Cellica.
Untuk itu, ia menargetkan terjadi penurunan angka stunting tahun 2023 di Karawang menjadi 15 persen.
Saat ini, Karawang masih di peringkat 11 seperti Kabupaten Purwakarta.
Ia berharap semua pihak harus berkomitmen dalam penurunan angka stunting dengan menjadikan gerakan masif baik penyusunan program kerja, sasaran serta langkah konkrit untuk penanggulangan angka stunting di Kabupaten Karawang.
Ia juga menambahkan bahwa Pemkab telah menetapkan di tahun 2022 – 2023 ada sekitar 22 desa di Karawang yang menjadi lokus atau wilayah fokus garapan percepatan penurunan stunting.
"Mari kita bekerja di bidang masing-masing untuk melakukan penurunan angka stunting melalui intervensi spesifik demi mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas," tandasnya.
Siagakan tim pendamping keluarga
Pemerintah Kabupaten Karawang menyiagakan tim pendamping keluarga untuk menurunkan angka stunting.
Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mengatakan tim pendamping keluarga ini dari unsur Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang hingga elemen kecamatan dan desa/kelurahan.
"Jadi semua komponen masyarakat harus siap menurunkan angka stunting, terlebih kecamatan, desa dan kelurahan," kata Aep, pada Selasa (24/5/2022).
Ketua Tim Penurunan Stunting Kabupaten Karawang itu meminta kader tim pendamping keluarga untuk bersemangat dalam menjalankan tugasnya.
BERITA VIDEO : MOMEN RAFKA ANAK OBESITAS MENGAMUK MINTA MAKAN
Dia juga meminta kepala desa menggunakan dana desa secara maksimal dalam membantu penanganan stunting.
"Pada dana desa dimana 20 persen itu kan ada alokasi bagi penananganan ketahanan pangan, itu tentu sesuai alokasinya," imbuh dia.
Kepala DPPKB Karawang, Sofiah menuturkan, untuk mencapai misi zero stunting tersebut, pihaknya telah menggerakan sebanyak 5.430 Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) yang disebar ke 30 kecamatan dan 309 desa/kelurahan di seluruh Karawang.
Tak tanggung-tanggung, untuk mencapai misi zero stunting ini. Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 11 miliar lebih untuk melakukan pencegahan dan pengobatan terhadap anak-anak yang mengalami gagal tumbuh atau stunting.
Bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, DPPKB Karawang mengaku sangat siap mengemban misi hilangkan stunting dari bumi pangkal perjuangan.
Sofiah juga menjelaskan, peran DPPKB Karawang dalam upaya menekan angka stunting ini lebih kepada tindakan preventif. Dengan cara menyasar calon pengantin, ibu hamil, hingga ibu bersalin.
"Dalam hal penanganan stunting ini kita selalu bersinergi dengan Dinas Kesehatan. DPPKB lebih kepada upaya pencegahan, sedangkan Dinkes kepada penanganan dan pengobatan," jelasnya.
Dengan program kerja yang jelas, serta dukungan kuat dari pemerintah pusat dan daerah.
Pihaknya optimis target 14 persen nasional serta nol persen untuk Kabupaten Karawang bisa selesai sebelum tahun 2024.
"Dengan sinergi yang baik, serta dukungan yang kuat dari pemerintah pusat mau pun daerah, saya optimis semua target itu akan tercapai," ucapnya.
Seperti diketahui Pemerintah Pusat melalui BKKBN sudah menabuh genderang perang melawan stunting. Angka stunting di Indonesia saat ini masih 24,4 persen.
Presiden memerintahkan, sebelum tahun 2024 angka stunting di Indonesia turun hingga 14 persen.
Di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, angka stunting sudah mencapai 2,3 persen.
Pemda Karawang, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang yang bersinergi dengan Dinas Kesehatan menargetkan Karawang sudah zero stunting sebelum tahun 2024.