Pedagang takjil semringah
Selain itu, salah satu pedagang takjil musiman, Lely (43) mengatakan jika dirinya sudah tujuh tahun mengadu nasib untuk mencari peruntungan menjual berbagai menu takjil untuk berbuka puasa.
"Kalau saya sudah lebih dari tujuhtahun ya jualan di sini. Ssaya memang musiman. Kalo selepas lebaran normal lagi jadi ibu rumah tangga saja di rumah," kata Lely.
Diungkapkan oleh Lely, ramadan di tahun ini memang dirasakan cukup berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya.
Menurut dia, jika tahun ini nuansa ramadan cukup meriah, hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang mencari takjil.
"Ya kalau dibandingkan tahun lalu memang kalo untuk tahun ini cukup meriah ya. Biasa di lihat ramainya masyarakat yang mencari takjil, berarti kan udah normal dibandingkan tahun lalu," katanya.
Takjil yang dijajakan oleh Lely tidak berbeda jauh dengan para pedagang lainnya. Seperti halnya gorengan meliputi tahu, tempe, bakwan, risol.
Ada juga lontong dan bubur sumsum dan kolak. Untuk harga, kata Lely memang sedikit ada kenaikan.
"Kalau untuk harga memang ada kenaikan ya. Kalo untuk gorengan sama lontong saja kita jual Rp. 5000 dapat 3. Nah untuk bubur sumsum sama kolak kita jual Rp. 10 ribu. Karena memang dari bahannya pada naik, terpaksa kita naikan harga," ucapnya. (jos)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News