Rutin berolahraga dan tetap dilakukan saat berpuasa dapat membuat fisik lebih prima.
Jika ingin olahraga, ada baiknya Anda memperhatikan waktu yang tepat agar tidak mempengaruhi puasa Anda.
- Pagi setelah sahur dengan olahraga rendah misalnya peregangan, jalan santai.
- Kemudian dua jam sebelum berbuka puasa. Energi dan cairan yang hilang selama olahraga dapat segera digantikan. Maka pilih olahraga dengan intensitas sedang misalnya berlari, sepeda, cardio dance.
Kemudian, waktu olahraga yang tepat berikutnya adalah pada malam usai berbuka puasa.
Dapat dilakukan misalnya, 2-3 jam setelah berbuka.
Jangan dekat waktu tidur, karena akan dapat mengganggu waktu tidur. Sebaiknya beri jeda sekitar 3 jam sebelum tidur.
Aria menjelaskan, selama berpuasa kita bisa memanfaatkan NEAT atau non exercize activity thermogenesis. Dalam bahasa sederhana, ini adalah aktivitas rumah tangga yang bukan olahraga namun cukup membuat berkeringat. Contoh NEAT adalah menyapu, mencuci mobil, naik turun tangga.
"Dengan tetap beraktivitas, kita justru tidak tidak loyo dan lemas karena puasa," kata Aria.
"NEAT membantu meningkatkan metabolisme, berkontribusi pada 15-30 persen pengeluaran kalori. Tetapi NEAT tidak bisa menggantikan olahraga, karena tidak terukur dengna pasti," imbuhnya.
3. Berbuka dengan yang manis secukupnya
Slogan itu banyak dipakai ketika masuk bulan Ramadan.
Berbuka dengan yang manis tapi jangan berlebihan.
Anjuran yang tepat adalah mengawali buka puasa dengna minuman dan konsumsi makanan rendah lemak, tinggi cairan, dan mengandung gula alami sebagai sumber energi. Kurma contoh yang baik.
“Hindari makanan dan minuman dengan tambahan gula yang berlebihan,” ujar Aria.