Anas Urbaningrum Bebas

Ternyata Ini yang Selalu Dilakukan Anas Urbaningrum Saat Mendekam di Balik Jeruji Lapas Sukamiskin

Penulis: Desy Selviany
Editor: Dedy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anas Urbaningrum --- Anas Urbaningrum akan bebas dari bui pada Selasa (11/4/2023) hari ini. Sebelum ditahan karena kasus korupsi, Anas Urbaningrum punya harta sebesar Rp 5,3 miliar.

Demokrat : bukan lagi bagian dari kami

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra merespon soal Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang dijadwalkan bebas dari Lapas Sukamiskin pada 10 April 2023 mendatang.

Diketahui, Anas bebas usai mendekam di penjara akibat kasus korupsi megaproyek pembangunan Pusat Pelatihan, Pendidikan, dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang.

Herzaky menegaskan Anas Urbaningrum bukan lagi bagian dari Partai Demokrat.

"Bukan bagian dari kami lagi ya. Kalau dari kami jelas, kami bersyukur bahwa punya pelajaran pahit di masa lalu yang membuat kami jauh lebih kuat dan bagian kelompok yang membuat rusak partai ini di masa lalu tidak ada lagi di partai ini. Sudah bersih-bersih," jelas Herzaky saat diwawancarai awak media di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (3/4/2023).

"Sisa-sisa Anas itu di KLB Moeldoko 2021. Bagi kami sudah selesai begitu. Alhamdulillah generasi baru sudah belajar dri masa lalu lebih hati-hati sehingga kami tidak ingin ada petualang politik yang mendompleng apalagi ada upaya melakukan korupsi," tambah dia.

Pada masa kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kata dia, Demokrat sudah memiliki sikap yang jelas dan tegas.

"Kalau mau bicara pendek, aduh Anas itu hanya masa lalu Demokrat. Sebetulnya tidak ada kaitan sama sekali dengan kami," tegas dia.

Selain itu, Herzaky juga menyebutkan jika ada loyalis Anas yang ingin buka-bukaan di balik kasus korupsi Hambalang.

Dia bahkan mempersilakan pihak Anas untuk buka suara.

"Buka saja. Itu malah kami tunggu. Silakan buka-bukaan. Dia masalahnya di KPK yang menangkap dia bukan Demokrat. Karena perbuatan mereka dan gengnya itu merusak Demokrat di saat sedang tinggi-tingginya elektabilitas tidak mudah untuk recovery," jelas dia.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Desy Selviany/Des)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News