Kontur tanah menuju ke kali yang begitu curam menyebabkan proses pengangkutan tak bisa dibantu menggunakan alat berat.
"Kami terkendala alat berat yang tidak bisa akses ke area bawah kali, ditambah banyak bangunan liar di pinggir kali," katanya.
Mayotitas sampah, sambung Sumardi, merupakan sampah rumah tangga beserta gelondongan kayu sehingga menyumbat aliran kali di bawah jembatan.
"Penyebabnya sama seperti di wilayah lain, biasanya karena kayu-kayu besar terbawa arus kali dan tertahan di bawah jembatan, sehingga sampah-sampah juga menumpuk di aliran," tutur Sumardi.
Banyak kendala
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi terus berbenah melakukan program pengendalian banjir menghadapi musim penghujan.
Termasuk program normalisasi Kali Jambe yang jadi faktor utama penyebab banjir di kawasan Tambun Selatan.
Namun, normalisasi Kali Jambe ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan.
Terdapat banyak kendala yang dihadapi Pemkab Bekasi untuk melakukan program pengentasan banjir di Kali Jambe.
"Proyek-proyek pengendalian banjir di antaranya yang kota kerjakan ini Kali Jambe mulai normalisasi di titik Dukuh Bima. Namun ada persoalan lain, seperti sampah. Ini sebenarnya kan mulai dari Kota Bekasi," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan saat dikonfirmasi, Rabu (13/10) lalu.
Baca juga: Jadwal Layanan SIM Keliling Karawang, Rabu 10 Mei 2023, Berikut Lokasi dan Persyaratannya
Baca juga: Masih ada Upacara Adat lagi Pasca Menikah, Jessica Mila dan Yakup Hasibuan Lakoni ini
Banyaknya sampah lantaran Kali Jambe melewati tempat pembuangan sampah.
Ribuan ton sampah itu, beberapa di antaranya lantas masuk ke sungai. Kemudian sampah juga dibuang sembarangan oleh warga.
Alhasil, selain mencemari, sampah pun menghambat laju air.
"Di situ melewati TPA di mana sampahnya terbawa masuk ke sini. Artinya kami memang harus berkoordinasi dengan (Pemerintah) Kota Bekasi supaya bisa menanggulangi sampah tidak masuk ke Kalijambe," ucap dia.