Lifestyle

Toko Buku Gunung Agung akan Berakhir Tahun Ini, Pengunjung Berharap Jangan Semua Ditutup

Penulis: Ramadhan L Q
Editor: Lilis Setyaningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Toko Buku Gunung Agung, Senayan City, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2023) sore.

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA ----- Toko Buku Gunung Agung akan menutup semua toko/outlet yang tersisa pada tahun ini.

Penutupan toko buku yang sudah ada sejak 1953 di Jakarta itu lantaran perusahaan tak dapat bertahan dari kerugian besar.

Pantauan Wartakotalive.com di Toko Buku Gunung Agung, Senayan City, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2023) sore, tak banyak pembeli yang ada di sana.

Ada yang hanya sekadar melihat-lihat dan ada juga yang melakukan pembelian.

Mereka membeli sejumlah buku hingga perlengkapan kantor.

Wartakotalive.com mencoba untuk bertanya-tanya seputar Toko Buku Gunung Agung di Senayan City, tetapi tak dapat diwawancarai.

"Ke pusat saja ya," ujar karyawan Toko Buku Gunung Agung di Senayan City, Suryadi, saat ditemui pada Selasa sore.

Pembeli bernama Indri (25) mengaku sedih mendengar kabar Toko Buku Gunung Agung akan ditutup.

"Yang pasti sedih ya, sudah beberapa tahun beli buku di sini, tapi akan tutup pada tahun ini," kata dia.

Sewaktu kuliah pada 2017, ia sering berkunjung ke Toko Buku Gunung Agung untuk membeli sejumlah buku, bahkan membaca-baca buku.

Indri berharap, Toko Buku Gunung Agung tak ditutup pada tahun ini.

"Semoga aja ya, karena pasti banyak pembeli yang ingin beli keperluan di sini," tuturnya.

Baca juga: Kumpulan Resep untuk si Kecil yang Perlu Kejar Tumbuh di Buku The Winner’s Recipe’

Baca juga: Buku Favorit Menteri BUMN Erick Thohir Selama Tahun 2022, Apa Saja?

Hal yang sama dikemukakan Nina (51), menurutnya bagi anak 90-an, Toko Buku Gunung Agung adalah kenangan.

Di mana remaja saat itu menjadi toko buku sebagai destinasi favorit keluarga bahkan bertemu dengan teman-temannya.

"Beda memang zamannya sekarang ini, dulu toko buku selalu penuh karena keluarga juga ajak anak-anaknya untuk membeli buku, begitu juga remaja liat-lihat buku dan membeli itu juga rekreasi," ujar ibu satu anak ini.

Seiring waktu, keinginan anak-anak untuk membaca buku juga semakin surut.

Dan ia menyadari toko buku kehilangan banyak konsumen sehingga sulit bertahan.

Walaupun begitu, Nina berharap jangan semua Toko Buku Gunung Agung yang ditutup.

"Sisakan 2 atau 3 toko yang tetap dibuka, jangan semua ditutup, karena walaupun menurun masih ada yang tetap cinta membaca buku," harapnya.

(m31)