TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA ----- PDIP meminta tidak ada lagi yang mengadu domba antara hubungan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah jelang pertemuan Puan Maharani dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dikutip dari Tribunnews.com Senin (12/6/2923) Said mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus menyambut positif pertemuan kedua partai tersebut.
Oleh karenanya, PDIP meminta awak media tidak mengungkit luka lama antara hubungan SBY dan Megawati.
"Bagi saya begini lah sesungguhnya, kenapa sih kita itu menjadi bangsa yang selalu mengorek-ngorek luka, masa lalu. Sesuatu yang inginnya wartawan itu kalau nggak negatif nggak jadi berita? Berdosa kalian semua," kata Said saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/6/2023).
Diketahui selama 9 tahun terakhir, Partai Demokrat memutuskan berada di oposisi pemerintahan Jokowi.
Pun 10 tahun sebelumnya, PDIP juga memutuskan menjadi oposisi dari pemerintahan SBY.
Sehingga selama hampir 19 tahun, hubungan PDIP dan Demokrat naik turun di kancah politik Indonesia.
Terkait hal tersebut, PDIP meminta awak media mencari berita-berita yang positif yang justru bisa menjadi teladan yang baik bagi publik.
Baca juga: Pengamat Menilai Kemungkinan AHY jadi Cawapres Ganjar Pranowo Nihil, Begini Alasanya
Baca juga: 3 Alasan PDIP Pilih Ganjar Pranowo Dibandingkan Puan Maharani, Salah Satunya Efek Ekor Jas
Sebaliknya, awak media tidak boleh mencampuri urusan SBY dan Megawati.
Ia meminta agar tidak ada lagi pihak yang mengadu domba antara SBY dan Megawati.
"Nah kalau media mainstream, media yang sudah mapan juga ikut-ikutan urusan luka, urusan negatif, apa yang kalian sumbangkan bagi republik ini? adu domba, yang satu ditarik adu domba saya supaya negatif juga ke orang, nggak mau saya ditarik-tarik seperti itu," pungkasnya.
Kutukan
Partai NasDem menyebut Partai Demokrat akan mendapatkan dosa dan kutukan apabila berkhianat dengan janji pengusungan Anies Baswedan sebagai Capres.
Hal itu diungkapkan Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie atau Gus Choi menanggapi rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDIP.