TRIBUNBEKASI.COM — Densus 88 Antiteror Polri mengungkap fakta baru terkait karyawan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang dibekuk di Bekasi Utara, Kota Bekasi, baru-baru ini.
Densus 88 Antiteror Polri mengungkap bahwa DE (28) sudah terlibat dalam jaringan terorisme sejak 2010 dan berbaiat kepada ISIS sejak 2014, jauh sebelum dirinya menjadi karyawan BUMN di PT KAI.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan DE baru bergabung di PT KAI pada tahun 2016 lalu.
“Jadi setelah dia awal tadi pertama dia bergabung dengan MIB di Bandung menjadi jamaah di WM yang sudah ditangkap itu, kemudian 2014 dia menyatakan baiat tunduk kepada amir ISIS kemudian 2016 baru dia terdaftar sebagai karyawan PT KAI,” kata Kombes Aswin Siregar dalam konferensi pers, Selasa (15/8/2023).
Kombes Aswin Siregar mengatakan bahwa setelah WM tertangkap kala itu, anggotanya bubar dan berpencar.
BERITA VIDEO : BREAKING NEWS! DENSUS 88 GELEDAH RUMAH KARYAWAN BUMN TERDUGA TERORIS
Tidak sedikit pula yang terus melakukan aksi terorisme secara individu, termasuk DE.
Meski begitu, Kombes Aswin Siregar mengatakan saat ini pihaknya masih menelusuri terkait latar belakang DE hingga akhirnya yang bersangkutan terpapar paham radikal.
"Tapi mungkin nanti penyidik punya dokumen-dokumen yang akan membuktikan itu semua," ucapnya.
Rencanakan Penyerangan
Sebelumnya diberitakan bahwa Densus 88 Antiteror Polri membongkar rencana karyawan BUMN di PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang ditangkap di Bekasi baru-baru ini.
Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar menyatakan bahwa tersangka berinisial DE tersebut ternyata memiliki rencana untuk menyerang Mako Brimob hingga Markas TNI.
Baca juga: Karyawan PT KAI yang Dibekuk di Bekasi, Ternyata Berencana Serang Mako Brimob hingga Markas TNI
Baca juga: Jaksa Tuntut Mario Dandy dengan 12 Tahun Penjara : Hal Memberatkan Berbohong dan Putarbalikan Fakta!
"Memiliki rencana atau niatan untuk melakukan aksi kembali ke Mako Brimob Kelapa Dua dan Mako Brimob di Jawa Barat," ujar Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).
"Juga terhadap beberapa markas tentara sudah dikenali atau ditandai, diprofiling oleh yang bersangkutan," sambungnya.
Namun Kombes Aswin Siregar tak menjelaskan lebih lanjut perihal waktu penyerangan terhadap Mako Brimob hingga Markas TNI tersebut
Kombes Aswin Siregar justru menyebut DE terinspirasi terlibat aksi terorisme dari tayangan televisi terkait penyerangan Mako Brimob pada 2018 lalu.
"Sementara ini baru dari keterangan yang bersangkutan bahwa girohnya (hasratnya) naik ketika melihat tayangan televisi tentang perlawanan narapidana di Mako Brimob," kata dia.
DE akhirnya membuat rencana untuk melakukan amaliyah atau penyerangan, seperti ke Mako Brimob Kelapa Dua sampai Markas TNI.
Baca juga: Turun Lagi, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Selasa Ini Jadi Rp 1.060.000 Per Gram
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: BPJS Kesehatan Buka Lowongan Agen Layanan Kepesertaan
"Yang bersangkutan melakukan latihan-latihan, sudah beberapa kali melakukan latihan," ucapnya.
Adapun karyawan BUMN itu seorang diri dalam melakukan perencanaannya.
Untuk rekam jejak DE, ia ternyata sudah bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pimpinan WM sejak 2010 lalu.
"Pimpinan WM yang sudah ditangkap," tutur Kombes Aswin Siregar.
Usai WM ditangkap, Kombes Aswin Siregar mengatakan bahwa anggotanya kemudian bubar.
Baca juga: Diperiksa Sebagai Tersangka, Kamaruddin Simanjuntak Akui Banyak Berdebat dengan Penyidik Bareskrim
Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Selasa 15 Agustus 2023
Selain bubar, mereka berpencar untuk melakukan aksi terorisme seorang diri, termasuk yang direncanakan oleh karyawan BUMN di PT KAI kali ini, berinisial DE.
"Pada 2014, DE pertama kali menyatakan baiat kepada Amir ISIS. Dari situ mulai dia melakukan aktivitas persiapan," ucap Kombes Aswin Siregar.
"Yang bersangkutan melakukan latihan, kemudian pengumpulan, perawatan peralatan yang dibutuhkan," lanjut dia.
Pelaku, berdasarkan hasil profiling yang dilakukan penyidik, tercatat aktif melakukan propaganda di YouTube dan Facebook.
Pelaku bahkan diketahui berulang kali membuat akun media sosial yang berbeda untuk menyebarkan propaganda.
Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi Selasa, 15 Agustus 2023, di Dua Lokasi Satpas, Simak Syaratnya
Baca juga: SIM Keliling Karawang, Selasa 15 Agustus 2023, di Yogya Grand Karawang Hingga Pukul 15.00 WIB
"Sekitar 3 minggu belakang jadi puncaknya, yang bersangkutan terlihat girohya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliyah atau untuk melakukan aksi terorisme," tuturnya.
Ditangkap di Bekasi Utara
Diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris di Jalan Raya Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/8/2023).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membenarkan penangkapan yang dilakukan tim Densus 88 Antiteror terhadap terduga teroris tersebut.
Adapun waktu penangkapan terduga teroris yang dilakukan Tim Densus 88 Antiteror di Bekasi dilakukan sekitar pukul 13.17 WIB.
Barang bukti yang diamankan dari terduga teroris antara lain sebuah dompet berisi identitas, sejumlah uang, hingga sejumlah kartu ATM.
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: BPJS Kesehatan Buka Lowongan Agen Layanan Kepesertaan
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Indonesia Koito Butuh 80 Orang Operator Produksi
"Iya benar, ada penangkapan tersangka teroris," ujar Ramadhan, kepada wartawan.
Sementara itu, Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menjelaskan, terduga pelaku tersebut adalah seorang karyawan BUMN.
"DE, karyawan BUMN. Alamat Komplek Bumi Sari Indah Blok M No 2 RT 02 RW 20, Manggahang, Baleendah, Bandung," ujar dia.
Ia menambahkan, terduga teroris itu adalah pendukung kelompok ISIS di mana secara aktif melakukan propaganda di media sosial (medsos).
Unggahannya melalui Facebook itu berisi konten motivasi untuk berjihad serta menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad.
"DE mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa digital berisikan teks pembuatan baiat dalam bentuk bahasa Arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State, yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," kata dia.
Baca juga: Seorang Finalis Laporkan COO Miss Universe Indonesia Diduga Dalang dari Acara Foto Tanpa Busana
Baca juga: Fadli Zon Sebut Ada 5 Nama Kandidat Cawapres Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Paling Terpopuler
Dalam unggahannya di sebuah perkebun, ujar Aswin, DE turut diduga memiliki senjata api berupa rakitan.
Ia bahkan masuk dalam grup Telegram bernama BEL4J4R PEDUL1.
"Dirinya juga merupakan admin dan pembut beberapa channel Telegram Arsip Film Dokumenter," ucap Ramadhan.
"Dan Breaking News yang merupakan channel Update Teror Global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," lanjut dia.
(Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti; Wartakotalive.com/Ramadhan L Q)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News