Berita Karawang

Atasi Penurunan Stunting, Mendukbangga Wihaji Luncurkan Program Genting di Karawang

Penulis: Muhammad Azzam
Editor: Ichwan Chasani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendugbangga)/ BKKBN meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Danau Cipule, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Kamis, 5 Desember 2024.

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendugbangga)/ BKKBN meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Danau Cipule, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Kamis, 5 Desember 2024..

Peluncuran program Genting itu dilakukan langsung oleh Mendukbangga, Wihaji, serta Wamendugbangga Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.

Wihaji menyampaikan program ini dirancang untuk mengatasi masalah stunting yang menjadi tantangan besar dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di Indonesia.

"Program Genting ini sebuah gerakan bersama dalam upaya tangani stunting. Karena penanganan stunting ini bukan saja dari pemerintah tapi pentahelix," kata Wihaji kepada awak media pada Kamis, 5 Desember 2024.

Dia menjelaskan, gerakan ini dibuat karena masih tingginya angka stunting di Indonesia, yaitu sekitar 21,5 persen pada tahun 2023, dan hanya menurun sekitar 0,1 persen dibanding dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: Di Momen Hakordia, KPK Pamerkan Barang Sitaan Koruptor, Ada Logam Mulia Hingga Kendaraan Mewah

Baca juga: Soal Dugaan Pungli Rp 2,5 Juta di SMAN 2 Cibitung untuk Perbaikan Sekolah, Ini Respon Pj Bupati

Tentu kondisi ini menjadi perhatian serius, karena stunting ini menghambat pertumbuhan anak, terlebih ketika hendak menuju Indonesia Emas 2045.

"Karena kondisinya saat ini 1 dari 5 balita di Indonesia tercatat mengalami stunting. Kondisi ini serius dan harus ditangani dengan tepat," imbuhnya.

Wihaji menyampaikan, GENTING adalah gerakan berbasis komunitas yang melibatkan individu, kelompok, perusahaan, dan pemerintah daerah sebagai orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting.

Tujuannya adalah memberikan dukungan kepada keluarga kurang mampu yang memiliki risiko tinggi terhadap stunting; khususnya ibu hamil, ibu menyusui atau yang memiliki anak usia di bawah dua tahun (baduta), anak usia 0-23 bulan (baduta), dan balita usia 24-59 bulan.

GENTING mendorong masyarakat untuk membantu sejuta keluarga berisiko stunting di seluruh Indonesia.

Baca juga: Kamis Ini Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Melonjak Rp 9. 000 Per Gram, Cek Detailnya

Baca juga: Pengasuhnya Siram Balita dengan Air Mendidih, Disdik Depok Pastikan Daycare Kiddy Space Ilegal 

Dukungan ini dapat berupa bantuan nutrisi dan non-nutrisi.

"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari individu hingga perusahaan, untuk menjadi bagian dari perubahan. Mewujudkan visi Indonesia Maju pada 2045 dengan generasi yang lebih sehat dan produktif," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya memiliki dashboard data yang dapat diakses secara terbuka. Di dalamnya terdapat data anak dan ibu hamil masuk kategori rentan terkena stunting by name by adress.

Nantinya, orangtua asuh stunting ini akan membantu keluarga yang berisiko stunting selama 1.000 hari kehidupan mulai dari dalam kandungan, mereka orang tua asuh bisa dari perorangan maupun lembaga, seperti BUMD, individu atau perseorangan, komunitas, swasta, perguruan tinggi atau akademisi, serta media.

"Ini gerakan gotong royong masyarakat untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat dan tidak stunting, melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh (OTA), yang berperan sebagai pemberi bantuan," ucap Wihaji. 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.