Adapun korban dilaporkan hilang sejak tiga minggu lalu atau menjelang Lebaran.
Kapolsek Plaosan AKP Joko Yuhono mengatakan, dari penuturan sejumlah kerabat dan anggota keluarga, korban adalah seorang mahasiswi UGM.
“Korban mengetahui informasi ini dari media sosial. Kemudian mendatangi rumah sakit, untuk memastikan langsung kondisi jenazah,” ujarnya, dilansir Tribun Jatim.
Setelah diperiksa lebih dalam, Joko menyebut, didapatkan ciri-ciri khusus kemudian disampaikan kepada pihak keluarga korban yang merasa kehilangan.
“Ayah kandung korban ikut menyaksikan langsung. Setelah melihat ciri-ciri korban, ternyata betul jenazah adalah anak kandungnya,” tuturnya.
Setelah korban dievakuasi dari tempat kejadian, Joko menyebut pihaknya sempat mengalami kendala selama proses autopsi berlangsung.
“Kondisi korban sudah mengalami perubahan dan nyaris tidak dapat dikenali sehingga dilakukan pemeriksaan lebih dalam,” katanya.
Meski begitu, korban yang sudah meninggal lebih dari sepekan tersebut akhirnya bisa dikenali oleh ayah kandungnya.
“Orang tua kandung mengenali jasad tersebut dari behel, yang dipakai pada gigi dan gelang di tangannya, termasuk baju,” ucap Joko.
Seorang warga setempat, Ahmad Fauzan mengungkapkan, warga menemukan sesosok jenazah dan sebuah sepeda motor di parit dekat tikungan Lawu Green Forest, Sabtu sore, sekitar pukul 17.00 WIB.
“Ciri-ciri korban memakai jaket hijau, kemudian ada tas warna kuning,” ucapnya.
Diduga, Sheila Amalia berangkat mudik dari Yogyakarta pada 25 Maret 2025. Dia mengendarai motor seorang diri dan menempuh jalur Solo-Tawangmangu-Sarangan hingga akhirnya terperosok ke parit dan tak ada yang menolong hingga akhirnya meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com