Berita Jakarta

Nasib Kartinah, Rukonya Ditabrak Transjakarta, Saat Dibangun Kembali Malah Dikirimi Surat Satpol PP

Kartinah bingung usai ruko miliknya ditabrak bus TransJakarta malah dapat surat panggilan dari Satpol PP Cakung.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota/Miftahul Munir
SURAT PANGGILAN – Kartinah (65) pemilik ruko korban tabrakan bus TransJakarta menunjukkan ekspresi bingung setelah menerima surat panggilan dari Satpol PP Cakung, Jakarta Timur, Selasa (14/10/2025). Renovasi ruko dilakukan oleh TransJakarta. 

TRIBUNBEKASI.COM, CAKUNG – Suara ketukan palu dan gergaji kayu terdengar dari barisan ruko di Jalan Raya Stasiun Cakung, Jakarta Timur, Selasa (14/10/2025) siang. Di salah satu bangunan yang cat putihnya masih tampak baru, seorang perempuan lanjut usia berdiri di depan pintu. Wajahnya terlihat gusar.

Perempuan itu Kartinah (65). Ia masih ingat jelas bagaimana beberapa pekan lalu, ruko miliknya hancur akibat ditabrak bus TransJakarta. Kini, saat renovasi hampir rampung, ia justru menerima surat panggilan dari Satpol PP Kecamatan Cakung.

“Saya bingung, enggak tahu salah saya apa. Kan yang bangunin TransJakarta, bukan saya,” kata Kartinah saat ditemui wartawan di lokasi, Selasa (14/10/2025).

Baca juga: Video Injak Al-Quran Viral, Vita ASN Bengkulu Diperiksa 3 Jam dan Minta Maaf

Baca juga: Jokowi Akui Siap All Out Bantu PSI, Ungkap Alasan akan Kerja Keras untuk Partai Sang Anak

Baca juga: Puput Hamil Anak Ketiga, Ahok Pamer Momen Foto Keluarga Serba Putih

Ia mengaku tidak ikut campur dalam proses renovasi. Semua pengerjaan ditangani langsung oleh pihak TransJakarta.

“Renovasi itu sepenuhnya dilakukan oleh TransJakarta. Saya enggak tahu menahu, pokoknya saya inginnya beres saja,” ujarnya.

Kartinah menduga, surat panggilan itu berkaitan dengan izin bangunan. Namun ia merasa heran karena yang dibangun bukan bangunan baru, melainkan sekadar perbaikan setelah musibah.

“Tadi pagi dikirimin sama Satpol PP, saya jadi pusing kan. Satpol PP ngasih ke tukang terus dikasih ke saya. Saya enggak tahu kenapa sampai dikirimin ginian,” ucapnya dengan nada khawatir.

Ia diminta datang ke kantor Kecamatan Cakung untuk bertemu Satpol PP pada Kamis (16/10/2025). Bukan hanya dirinya, dua pemilik ruko lain juga menerima surat serupa.

“Yang satu itu tukang sepatu, juga korban TransJakarta. Satunya lagi orang yang bangun sendiri. Kalau saya kan dibangunin sama TransJakarta,” katanya.

Kartinah berharap masalah ini tidak berlarut. Ia hanya ingin tenang, menjalani hari-hari di ruko yang selama ini jadi tempat usaha keluarganya.

“Saya kan renovasi bukan kemauan sendiri ya karena ditabrak. Harapan saya sih pengennya tenang saja enggak ada apa-apa gitu, jangan diganggu-ganggu saya lagi,” ujarnya lirih.

 

Pantauan Warta Kota di lokasi, sisa kayu dari bangunan yang ditabrak masih berserakan di depan ruko. Beberapa pekerja bangunan terlihat sibuk memasang asbes dan plafon. Cat putih baru membuat bangunan tampak segar, namun aroma semen dan debu masih menyelimuti udara.

Belum ada aktivitas jualan dari penyewa ruko karena perbaikan masih berlangsung. Kartinah mengaku sejak tabrakan 19 September 2025 lalu, hidupnya berubah drastis.

“Waktu itu ditawarin mau diganti rugi uang atau direnovasi. Saya pilih renovasi saja karena saya sudah tua, enggak mau pusing,” ceritanya.

Pihak TransJakarta disebut langsung melakukan renovasi beberapa hari pascakejadian. Namun, datangnya surat Satpol PP membuatnya kembali cemas.

Camat Cakung, Fajar Satriyo, saat dikonfirmasi Warta Kota belum merespons panggilan telepon maupun pesan singkat yang dikirim pada Selasa siang.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved