Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Densus 88: Bom di SMAN 72 Dirakit Sendiri oleh Siswa, Belajar dari Internet, Ada 7 Peledak Ditemukan
Densus 88 ungkap pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta merakit sendiri bom dari panduan di internet. Ada tujuh peledak, empat di antaranya meledak.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Mohamad Yusuf
Ringkasan Berita:
- Pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta merakit sendiri bom yang digunakan.
- Densus 88 menyebut pelaku belajar dari internet tentang cara membuat bahan peledak.
- Dari tujuh bom, empat meledak di dua lokasi dan tiga lainnya diamankan polisi.
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA — Fakta baru terungkap di balik tragedi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan bahwa terduga pelaku merakit sendiri bahan peledak yang digunakan dalam peristiwa tersebut.
“Betul, bomnya dirakit sendiri,” kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, kepada wartawan, Senin (10/11/2025).
Baca juga: Gerebek Kampung Bahari, BNN Diserang Warga Pakai Panah, Sajam, Kembang Api, hingga Senpi
Baca juga: Bikin Geger Warga, Pria di Setiabudi Bergelantungan di Kabel Listrik Ternyata hanya Minta Ini
Baca juga: Tangis Haru Uya Kuya Usai MKD Putuskan Dirinya Kembali Aktif Jadi Anggota DPR: Tak Langgar Etik
Mayndra menjelaskan, hasil penyelidikan sementara menunjukkan pelaku mempelajari cara pembuatan bom dari internet.
“Pelaku mengakses melalui internet cara-cara merakit bom,” ujarnya.
Meski begitu, polisi masih mendalami jenis bahan peledak yang digunakan.
“Beberapa memang bisa dikendalikan dengan remote, tapi untuk teknisnya silakan konfirmasi ke Gegana atau Bid Humas Polda Metro Jaya,” jelas Mayndra.
Sebelumnya, polisi menemukan tujuh bom yang diduga dirakit oleh pelaku di area sekolah. Empat di antaranya meledak di dua titik berbeda, sedangkan tiga lainnya tidak sempat meledak dan langsung diamankan tim Gegana.
“Iya benar, ada tujuh peledak. Tiga di antaranya tidak meledak,” ungkap Mayndra.
Bom yang gagal meledak kini dijadikan barang bukti untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut memantau langsung kondisi para korban. Ia menjenguk korban ledakan di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Sabtu (8/11/2025).
Dalam kunjungan itu, Listyo didampingi Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Margaret Aliyatul Maimunah.
Menurutnya, total ada 96 korban akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta, dengan 29 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Sebanyak 14 orang dirawat di RS Islam Cempaka Putih, 14 orang di RS Yarsi, dan satu orang di RS Pertamina. Dari jumlah itu, dua korban masih dirawat di ICU,” jelas Listyo.
Ledakan terjadi di area masjid sekolah pada Jumat (7/11/2025) siang, bertepatan dengan waktu salat Jumat.
Penyidik masih mendalami motif dan asal-usul bahan peledak yang digunakan pelaku.
Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Penampakan-senjata-api-rakitan-yang-ditemukan-di-sekitar-lokasi-ledakan-Masjid-SMAN-72.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.