Kasus Narkoba

Tangkap Dua Pengedar Narkoba di Hotel Kawasan Jababeka Bekasi, Polisi Sita Ratusan Paket Sabu-sabu

Ketika dilakukan penangkapan, polisi menyita ratusan barang bukti paket sabu-sabu dari kedua pengedar narkoba tersebut.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
Kompas.com
PENGEDAR NARKOBA DITANGKAP --- Dua pengedar narkoba jenis sabu-sabu ditangkap kawanan polisi Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Metro Bekasi. (FOTO ILUSTRASI) 

TRIBUNBEKASI.COM, CIKARANG SELATAN --- Dua pengedar narkoba jenis sabu-sabu ditangkap kawanan polisi Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Metro Bekasi.

Kanit III Satresnarkoba Polrestro Bekasi, Iptu Murtopo Hadi, mengatakan, dua pengedar narkoba ini berinisial WG (25) dan MR (24) yang ditangkap saat berada di dalam hotel di wilayah Jababeka, Cikarang Selatan, Kamis (16/10/2025).

Ketika dilakukan penangkapan, polisi menyita ratusan barang bukti paket sabu-sabu dari kedua pengedar narkoba tersebut.

"Total 144 paket sabu dalam plastik klip bening, puluhan paket sabu lain dibungkus lakban berwarna, alat hisap (bong), timbangan digital, handphone, hingga dua unit sepeda motor," kata Iptu Murtopo, Jumat (24/10/2025).

Baca juga: Gawat! Modus Penyelundupan Narkoba di Lapas Cipinang, Masukan Sabu-sabu Dalam Ayam Kecap

Murtopo menjelaskan, sebelumnya penangkapan dilakukan setelah pihak kepolisian menerima informasi adanya peredaran narkoba di Jalan Niaga Raya, Kelurahan Pasir Sari, Cikarang Selatan.

Selanjutnya pihak kepolisian Polrestro Bekasi lngsung bergerak dan tanpa kendala menangkap WG serta MR.

Berdasarkan pemeriksaan, dua tersangka itu menerima sabu dari orang lain bernama Mae.

"Pelaku mendapatkan narkotika melalui pengiriman “tempel” dari akun WhatsApp bernama Mae, namun tidak mengetahui keberadaan pengirim," jelasnya.

Terkini, Murtopo menuturkan pihaknya masih memeriksa dua orang tersebut. 

Kemudian sejumlah barang bukti yang disita diperiksa di laboratorium forensik.

"Sementara proses hukum terhadap kedua bandar terus berjalan," pungkasnya.

Gembong narkoba Fredy Pratama masih buron

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengaku mengalami kesulitan dalam upaya menangkap gembong narkoba internasional asal Indonesia, Fredy Pratama.

Menurut Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso, kesulitan ini lantaran Fredy Pratama kerap berpindah-pindah lokasi untuk menghindari kejaran aparat.

“Kalau enggak ada kendala, sudah kena itu (Fredy Pratama) dari kemarin. Kendala utamanya, yang dikejar lari-lari, pindah-pindah sana-sini,” ujar Eko kepada wartawan di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025).

Namun, Eko menegaskan Polri terus berusaha mempersempit ruang gerak Fredy dengan menggandeng Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter), Interpol, serta otoritas kepolisian di sejumlah negara.

“Hubinter bekerja sama dengan Interpol dan lain-lain, karena orangnya tidak ada di wilayah hukum kita,” kata Eko.

Fredy Pratama diketahui merupakan warga negara Indonesia yang menjadi buronan internasional sejak 2014. 

Ia diduga mengendalikan jaringan peredaran narkoba lintas negara.

Fredy disebut menikah dengan seorang perempuan asal Thailand yang memiliki pengaruh besar di kawasan Segitiga Emas (Golden Triangle) — wilayah yang meliputi Myanmar, China, Laos, dan Thailand.

Ia dikenal sebagai salah satu pusat peredaran narkotika dunia.

BERITA VIDEO : BLAK-BLAKAN! POLRI UNGKAP MERTUA GEMBONG NARKOBA FREDY PRATAMA LINDUNGI BURONAN KELAS KAKAP

 

Mantan kaki tangan buronan gembong narkoba, Fredy Pratama, masih terlibat dalam peredaran narkoba di beberapa daerah, termasuk Jakarta dan sekitarnya.

“Kami sampaikan bahwa jaringan Fredy Pratama merupakan jaringan besar dan berskala internasional," ucap Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Ahmad David, dalam konferensi pers pengungkapan kasus narkoba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2025).

"Dari sejumlah pengungkapan yang kami lakukan dan setelah dianalisis masih ditemukan keterkaitan dengan jaringan narkoba Fredy Pratama tersebut,” ujarnya lagi.

Meski tak menyebut secara spesifik nama-nama tersangka yang merupakan eks anak buah Fredy Pratama, David menegaskan hasil penyelidikan menunjukkan adanya kesinambungan operasional dari jaringan lama.

“Ini menandakan bahwa beberapa eks kaki tangan Fredy Pratama masih beroperasi dan terus kami telusuri,” tambahnya. (m37)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News 
 


 

 
 
 
 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved