Tim Atlet Squash Kabupaten Bekasi Optimis Raih Hasil Maksimal Porprov Jabar 2026

Ringkasan Berita:

• GOR Squash Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi jadi venue babak kualifikasi Porprov Jabar 2026

• Prestasi olahraga Squash di Jawa Barat masih dipegang Kota Bandung, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi

• Pengurus cabang Persatuan Squash Indonesia Kabupaten Bekasi optimis raih kemenangan

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- GOR Squash Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi menjadi venue babak kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat (Jabar) 2026.

Total ada sebanyak 110 atlet asal sembilan kabupaten dan kota se-Jawa Barat bertanding memperebutkan tiket pekan olahraga provinsi (Porprov) 2026 mulai 6-14 November 2025.

Ketua pelaksana babak kualifikasi Porprov Jawa Barat cabang olahraga squash Dani Ramdan menjelaskan, sembilan daerah peserta ajang ini meliputi tuan rumah Kabupaten Bekasi yang mengirimkan 14 atlet, Kota Bekasi 13 atlet, Kabupaten Purwakarta sembilan atlet serta Kabupaten Indramayu dengan 13 atlet.

Kemudian Kabupaten Sumedang dengan kekuatan 11 atlet, Kabupaten Bandung 13 atlet, Kabupaten Bandung Barat sembilan atlet, serta Kota Bandung dan Kota Cimahi yang masing-masing mengirimkan 14 atlet.

Baca juga: Pemkot Bekasi Targetkan Juara Umum Porprov Jabar 2026, DPRD Minta Maksimalkan Pembinaan Atlet

"Total 110 atlet, 59 atlet putra dan 51 atlet putri. Daerah-daerah ini memang sudah memiliki kepengurusan cabang olahraga squash," kata di Cikarang, pada Kamis (6/11/2025).

Ia menjelaskan, 110 atlet itu akan bertanding di total delapan nomor pertandingan dengan sistem kompetisi penuh.

Delapan nomor pertandingan itu meliputi tunggal putra dan tunggal putri, ganda putra dan ganda putri, campuran putra-putri, beregu puta dan beregu putri serta beregu campuran.

"Hasil dari pertandingan ini menentukan peringkat atlet yang akan mendapatkan tiket ke Porprov Jawa Barat tahun depan," katanya.

Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Squash Indonesia (PSI) Jawa Barat Daud Achmad mengatakan jumlah nomor pertandingan pada babak kualifikasi ini telah menyesuaikan agenda Porprov maupun Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Sebetulnya di Jawa Barat itu kita sudah memiliki kepengurusan 13 kota dan kabupaten tapi yang aktif baru sembilan daerah yang saat ini mengikuti babak kualifikasi," katanya.

Dia mengaku perkembangan prestasi olahraga squash di Jawa Barat masih belum merata mengingat intensitas pembinaan belum mampu dilakukan secara optimal.

Saat ini kekuatan terbesar dipegang Kota Bandung bersama Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi.

"Sumedang juga sudah bagus secara prestasi. Kita lihat kemarin saja waktu turun di Medan itu hanya beberapa pemain dari daerah-daerah unggulan ini. Kita terus dorong supaya squash bisa berkembang. Kalau hanya latihan tanpa ikut kejuaraan juga kurang bagus bagi pembinaan," katanya.

Daud mengaku memilih Kabupaten Bekasi sebagai lokasi babak kualifikasi karena daerah ini memiliki arena squash yang representatif dan telah teruji sukses menggelar ajang kejurnas beberapa bulan lalu.