Viral Medsos

Viral Kepala SPPG di Bekasi Diduga Lecehkan hingga Lakukan Kekerasan Verbal ke Pegawai

Pegawai SPPG Bekasi mengaku jadi korban pelecehan dan kekerasan verbal oleh atasannya, kini kasusnya dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Mohamad Yusuf
Istimewa
DUGAAN PELECEHAN - Rekaman CCTV memperlihatkan dugaan pelecehan seksual dan kekerasan verbal di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis 9 Oktober 2025. Polisi kini menyelidiki laporan tersebut. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - RDA (28), seorang pegawai perempuan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jatiasih, Kota Bekasi, tak menyangka akan mengalami hari yang begitu berat di tempat kerjanya.

Ia datang untuk bekerja seperti biasa, tetapi justru harus menahan amarah, ketakutan, dan rasa tidak percaya.

Dengan suara bergetar, RDA mengaku bukan hanya mendapat kata-kata kasar, tetapi juga perlakuan yang diduga mengarah ke pelecehan seksual dari atasannya sendiri, berinisial KP (29).

Kisahnya kini menyebar dan menjadi perbincangan di lingkungan kerja dan media sosial.

Baca juga: Sorotan Sidang Kabinet, Purbaya dan Luhut Tak Tegur Sapa Bikin Publik Bertanya-tanya

Baca juga: Kisah Leo, Lansia 70 Tahun: Bertahan Hidup dengan Berjualan Koran dan Memulung

Baca juga: Malam Sunyi Geger, Bayi Mungil Ditemukan Warga Bekasi Tewas Tergantung Kresek di Portal Gang

Peristiwa itu, kata RDA, bermula pada Senin 6 Oktober 2025. Saat itu, ia hanya meminta dokumen pekerjaan kepada KP, pimpinannya di SPPG. Namun, dokumen yang diberikan ternyata tidak sesuai permintaan.

“Padahal saya tidak salah dan cuma tanya dokumen. Tapi malah dimaki-maki,” tutur RDA saat ditemui, Selasa 21 Oktober 2025.

RDA mengaku kejadian serupa kembali terjadi dua hari berikutnya, tepatnya pada Selasa 7 Oktober dan Kamis 9 Oktober 2025.

Pada Kamis itu, KP disebut juga memarahi kepala koki di tempat kerja dengan alasan soal aturan keluarga bekerja satu dapur.

“KP ributin kepala koki yang kerja bersama istrinya. Katanya tidak boleh ada keluarga di dapur yang sama, padahal dari yayasan tidak melarang,” ujarnya.

Yang membuat RDA makin trauma, dugaan pelecehan itu justru terjadi setelah insiden dimarahi.

Masih pada hari yang sama, Senin 6 Oktober 2025, KP disebut berusaha mendekatinya untuk meminta maaf dengan cara yang tak pantas.

“Setiap habis marah, dia minta maaf dengan pegang-pegang saya. Dia pojokin saya, saya cuma bisa lindungi badan dan nempel ke tembok. Saya rapatin paha karena takut sekali,” ungkapnya lirih.

Perempuan berkerudung itu tak kuasa menahan air mata saat menceritakan kejadian yang membuatnya trauma.

Ia mengaku hanya ingin bekerja dengan tenang tanpa tekanan dan tanpa pelecehan.

Tak tinggal diam, RDA melaporkan kejadian tersebut ke pihak Yayasan SPPG dan Badan Gizi Nasional (BGN).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved