Makan Bergizi Gratis

Warga Bekasi Resah, Limbah MBG Diduga Sebabkan Bau Mirip Kentut di Rawalumbu

Warga Bojong Menteng, Bekasi, resah akibat bau mirip kentut yang diduga berasal dari limbah MBG. DLH turun tangan periksa lokasi.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Mohamad Yusuf
Tribunbekasi/Rendy Rutama Putra
LIMBAH MBG - Selokan di kawasan Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi, diduga dialiri limbah MBG yang menimbulkan bau menyengat, Kamis (30/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Warga Bojong Menteng, Rawalumbu, Bekasi, mengeluhkan aroma menyengat mirip kentut yang diduga berasal dari limbah dapur MBG di area SPPG.
  • Bau tidak sedap itu sudah dirasakan warga sejak September 2025 dan makin parah saat malam hari.
  • DLH Kota Bekasi turun tangan memeriksa lokasi dan mengambil sampel air untuk mengetahui sumber pencemaran.

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI – Warga di kawasan RT 5 RW 4 Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, resah karena munculnya bau menyengat yang mirip aroma kentut.

Aroma tak sedap itu diduga berasal dari limbah dapur milik MBG yang berada di area Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Bau itu pertama kali tercium sejak September 2025 dan semakin terasa kuat terutama pada malam hari.

Subur, warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi, mengatakan bau tersebut membuatnya sulit beristirahat.

“Dia (SPPG) menggali lubang di depan rumah saya, baunya luar biasa. Baunya kayak comberan, kayak kentut, bikin tenggorokan dan hidung perih kalau dihirup,” ucap Subur, Jumat (31/10/2025).

Menurut Subur, aroma tak sedap itu muncul hampir setiap hari, terutama saat angin bertiup ke arah permukiman.

“Kalau malam, parah banget baunya. Kadang sampai nggak bisa tidur,” ujarnya.

Karena tak tahan, Subur akhirnya melapor ke grup RT agar ada tindakan.

“Saya sampai pakai masker waktu tidur. Saya kirim ke grup RT, bilang gini, ‘Saya tidur pakai masker nih, gimana tanggapannya?’,” katanya.

Baca juga: Heboh Video Mantan Bupati Digerebek Bersama Pria Muda, AG Bantah Berbuat Asusila Sejenis

Baca juga: Viral Ibu Terpaksa Menyusui Anak sebelum Jalani Sidang di PN Karawang, Kuasa Hukum: Tidak Manusiawi

Baca juga: Jubir PA Tigaraksa Ungkap Sidang Cerai Deddy Corbuzier dan Sabrina Tak untuk Dipublikasikan

Ia khawatir kubangan yang diduga berisi limbah itu bisa mencemari sumur warga sekitar dan menjadi sarang jentik nyamuk.

“Airnya bisa meresap ke sumur, apalagi itu kubangan air. Bisa jadi jentik nyamuk juga,” ungkapnya.

Subur juga mengaku pernah memergoki aktivitas pembuangan cairan ke saluran warga.

“Saya cari sumber bau, ternyata ada yang nyedot terus dibuang ke selokan. Saya videoin, kirim ke RT, langsung ditindaklanjuti,” ucapnya.

Hal serupa dirasakan Zaenab (44), warga lain yang mengandalkan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari.

Ia khawatir air sumurnya ikut tercemar limbah meski sejauh ini belum ada dampak langsung.
“Takutnya air sumur tercemar. Mudah-mudahan nggak, tapi tetap khawatir,” kata Zaenab.

DLH Turun Tangan

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi menindaklanjuti laporan warga tersebut dengan melakukan pemeriksaan di lokasi.

Kepala DLH Kota Bekasi, Kiswatiningsih, menjelaskan bahwa laporan warga diterima setelah adanya pemberitaan di media daring.

“Dalam pengaduan itu disebutkan saluran drainase mengeluarkan bau tidak sedap dan air sumur menyebabkan gatal di kulit. Diduga berasal dari air limbah kegiatan dapur MBG,” ujarnya.

Berdasarkan hasil verifikasi awal, DLH menemukan bahwa air limbah domestik dari cucian peralatan masak dan makan ditampung dalam biotank kedap air.

Setelah penuh, air limbah itu disedot menggunakan jasa penyedotan air limbah.

Sebagai langkah lanjut, DLH bersama UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup mengambil sampel di beberapa titik, termasuk saluran pembuangan air limbah dan sumber air tanah (jet pump).

“Langkah ini untuk mengetahui sumber pencemaran dan menilai kualitas air, agar dapat ditentukan langkah penanganan lebih lanjut,” jelas Kiswatiningsih.

DLH menegaskan pihaknya akan menindak tegas jika ditemukan indikasi pencemaran lingkungan dari kegiatan pengolahan limbah tersebut.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News  

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved