Makan Bergizi Gratis
BGN Kumpulkan Pengelola SPPG Bekasi dan Karawang, Bahas Kualitas Program Makan Bergizi Gratis
BGN kumpulkan pengelola SPPG Bekasi dan Karawang untuk sosialisasi Juknis baru Program Makan Bergizi Gratis demi tingkatkan kualitas gizi.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Badan Gizi Nasional (BGN) mengumpulkan seluruh pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) se-Bekasi dan Karawang di Likiside Cikarang pada Rabu (29/10/2025).
Pertemuan ini digelar untuk menyosialisasikan Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah (Banper) Revisi 3 bagi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sosialisasi dilakukan agar setiap pengelola SPPG memahami pedoman terbaru terkait standar layanan dan tata kelola gizi.
Tenaga Ahli Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Alfa Riza, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian sosialisasi nasional yang dilaksanakan serentak di berbagai provinsi sejak awal Oktober dan diperkirakan berakhir pada November 2025.
Baca juga: Tragis, Remaja Perempuan di Jambi Dicekik, Dipukul dan Mayatnya Dibuang ke Sungai
Baca juga: Pegawai Pemkab Sidoarjo Terjaring Pesta Gay di Hotel, Bupati: Mundur atau Dipecat Tidak Hormat
Baca juga: Baku Tembak di Bekasi, Dua Pelaku Curanmor Bersenpi Akhirnya Tumbang di Tangan Polisi
“Kegiatan ini kami lakukan supaya pemahaman teman-teman SPPG, ahli gizi, akuntan, dan mitra bisa utuh dan mengikuti pedoman terbaru yang dikeluarkan BGN,” ujar Alfa Riza di sela kegiatan.
Dalam Juknis Banper Revisi 3, BGN menetapkan adanya penyesuaian jumlah maksimal penerima manfaat (PM) yang dilayani setiap SPPG.
Menurut Alfa, kebijakan ini bukan pengurangan, tetapi pemerataan agar kualitas layanan tetap terjaga.
“Bukan pengurangan, tapi pemerataan penerima manfaat. Kami kembalikan pada konsep awal yaitu maksimal 3.000 orang per SPPG,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, evaluasi sebelumnya menunjukkan bahwa peningkatan jumlah PM hingga 4.000 orang menyebabkan sejumlah kendala di lapangan, termasuk kejadian luar biasa (KLB) terkait keamanan pangan.
“Dulu kami kejar percepatan, tapi ternyata saat jumlahnya terlalu banyak, muncul persoalan seperti KLB keracunan. Karena itu sekarang fokusnya pada kualitas, bukan kuantitas,” tambah Alfa.
Meski jumlah penerima manfaat disesuaikan, BGN memastikan insentif bagi SPPG tidak berkurang. Alfa menegaskan, insentif fasilitas SPPG tetap sebesar Rp 6 juta per hari.
“Besaran insentif tetap sama, Rp 6 juta per hari, agar mitra tetap bisa fokus menjaga kualitas makanan dan pelayanan,” ujarnya.
Selain BGN, kegiatan sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber dari beberapa lembaga, di antaranya Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Direktorat Kesehatan (Ditkes) Kementerian Kesehatan, dan Akademi Misi.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
| SPPG Mitra Polri Kembali Dibangun, Hadir di Bekasi Utara Siap Salurkan 3.000 Porsi Makan Bergizi |
|
|---|
| 800 gerai Kopdes Merah Putih akan Dibangun, Jadi Penyalur Kebutuhan Program MBG |
|
|---|
| Ulang Tahun ke-74 Prabowo, Ratusan Ribu Anak Indonesia Nikmati Menu Favorit Presiden |
|
|---|
| Ahli Gizi Soroti Program MBG Prabowo, Usul Pakai Pola SPPG Polri |
|
|---|
| Perputaran Uang Program MBG di Kabupaten Bogor Capai Rp 12 Triliun, Bisa Serap 28.500 Tenaga Kerja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Badan-Gizi-Nasional-BGN-menggelar-sosialisasi-Juknis-Banper-Revisi-3-Program-MBG.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.