Demo Mahasiswa

Mahasiswa UI Menyesalkan Presiden Prabowo Salah Pilih Purbaya Yudhi Sadewa Sebagai Menkeu

Diallo Hujanbiru menjelaskan, desakan itu muncul imbas pernyataan Purbaya yang kontroversial saat menanggapi tuntutan rakyat 17+8. 

Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Dedy
Warta Kota/Alfian Firmansyah
DEMO DI DPR –-- Ratusan mahasiswa menggelar aksi #RakyatTagihJanji di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025). Mereka menuntut pemerintah menuntaskan isu 17+8. Pihak BEM UI mendesak agar Purbaya Yudhi Sadewa dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Desakan itu muncul imbas pernyataan Purbaya yang kontroversial saat menanggapi tuntutan rakyat 17+8.  

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengkritisi pernyataan Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto yang menyebut jika tuntutan rakyat 17+8 dipenuhi semua maka akan membuat repot.

Kepala Departemen Kajian Strategis BEM UI, Diallo Hujanbiru, menegaskan, pernyataan tersebut menunjukkan Wiranto tidak kompeten menduduki jabatan sebagai orang dekat kepala negara.

"Kemudian ada dari Jenderal Wiranto saya kemarin baca, 'jika semua dipenuhi repot'. Enggak usah bernegara, pak kalau repot, banyak orang yang lebih kompeten dari anda," ungkapnya saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025).

Tak hanya itu, Diallo juga menyebut, pihaknya mendesak agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga dicopot.

Baca juga: Diragukan Ekonom Belum Punya Pengalaman Kelola Fiskal Ekonomi, Begini Reaksi Menkeu Purbaya Sadewa

"Yang paling dekat sebenarnya Kapolri dulu, kita minta untuk dicabut, diturunkan," tuturnya. 

Diallo mendorong agar posisi Kapolri itu diganti oleh polisi yang lebih kompeten dan mengedepankan kemanusiaan.

"Ganti dengan orang yang lebih kompeten, ganti dengan orang yang lebih memiliki rasa kemanusiaan," pungkasnya.

Sebelumnya, pihak BEM UI mendesak agar Purbaya Yudhi Sadewa dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan (Menkeu).

Diallo Hujanbiru menjelaskan, desakan itu muncul imbas pernyataan Purbaya yang kontroversial saat menanggapi tuntutan rakyat 17+8. 

Mereka pun menyayangkan, Presiden RI, Prabowo Subianto justru salah dalam memilih pengganti Menkeu. 

Menurut BEM UI, pernyataan Purbaya sangat menyakiti perasaan rakyat.

"Baru satu hari dia menjabat sebagai menteri dia sudah langsung menyatakan pernyataan yang luar biasanya mengecewakan, luar biasanya menyakitkan bagi masyarakat karena dia mengecilkan suara masyarakat," kata dia.

"Dia mengecilkan penindasan yang dialami oleh masyarakat, dia mengecilkan setiap tuntutan, yang mana tuntutan ini bukan lahir karena ingin menuntut, karena mereka bobrok, karena mereka membunuh saudara mereka, karena mereka tidak memberikan kami hak yang cukup, mending ganti saja, mundur saja," sambungnya.

BERITA VIDEO : BARU DILANTIK, MENKEU PURBAYA DIDESAK DICOPOT MAHASISWA DI DPR, GAYA KOMUNIKASI DIKRITIK

Sepak terjang Purbaya

Sri Mulyani menjadi salah satu dari lima menteri yang terkena reshuffle kabinet. 

Presiden Prabowo Subianto pun menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Merah Putih, menggantikan Sri Mulyani, pada Senin (8/9/2025).

Siapa sebenarnya sosok Purbaya Yudhi Sadewa pengganti Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan?

Mengutip website LPS, Purbaya memperoleh gelar Sarjana dari jurusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB), memperoleh gelar Master of Science (MSc) dan gelar Doktor di bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.

Ia diangkat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 58/M Tahun 2020 tanggal 3 September 2020. 
 
Sebelum menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya pernah menjabat di pemerintahan hingga Kadin, yakni:

  • Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Mei 2018-September 2020).
  • Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Juli 2016 – Mei 2018).
  • Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (November 2015-Juli 2016).
  • Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (April 2015-September 2015).
  • Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2010-2014).
  • Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010-2014).
  • Wakil Ketua Satgas Penanganan dan Penyelesaian Kasus (Debottlenecking), yang lebih dikenal dengan “Pokja IV”, di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Juni 2016-sekarang).
  • Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (2016-sekarang) dan Anggota Indonesia Economic Forum (2015-sekarang). 

Sebelum terjun di pemerintahan:

  • Purbawa memulai karir sebagai, Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989-1994).
  • Senior Economist di Danareksa Research Institute (Oktober 2000-Juli 2005).
  • Direktur Utama PT Danareksa Securities (April 2006-Oktober 2008).
  • Chief Economist Danareksa Research Institute (Juli 2005-Maret 2013).
  • Anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero) (Maret 2013-April 2015).

Sosok Purbaya Yudhi Sadewa

Purbaya Yudhi Sadewa lahir pada 7 Juli 1964 di Bogor, Jawa Barat.

Ia meraih Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung.

Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Purdue University, AS dan meraih gelar MSc dan Ph.D dalam bidang Ilmu Ekonomi.

Karier profesionalnya bermula sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989-994).

Kemudian pada tahun 2000-2005, ia berpindah karier ke dunia riset ekonomi sebagai Senior Economist di Danareksa Research Institute.

Pada 2006-2008 ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Danareksa Securities.

Kemudian, Chief Economist Danareksa Research Institute (2005–2013), serta anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero) pada 2013–2015.

(Sumber : Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah/m32/Tribunnews)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved