Banjir Bali
Tiga Orang Hilang Setelah Rumah Mereka Amblas Diterjang Banjir Bali
Tiga orang terdiri atas satu keluarga dilaporkan hilang dalam musibah banjr besar di Bali
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Bencana terjadi sejak Senin (8/9/2025) malam hingga Selasa (9/9/2025) dini hari, saat hujan ekstrem mengguyur sebagian besar wilayah Bali.
Baca juga: Tanggul Beton di Laut Cilincing Ganggu Nelayan Cari Ikan, Gubernur Pramono Bakal Panggil PT KCN
Sungai-sungai seperti Tukad Badung di Denpasar, Tukad Mati di Badung, dan Sungai Candigara di Klungkung meluap, merendam pemukiman, jalan, dan fasilitas umum.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut banjir di Bali dipicu oleh curah hujan ekstrem yang mencapai 385 mm/hari, dipengaruhi oleh fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby.
Kedua fenomena ini memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah Bali.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bencana kali ini dipicu oleh dinamika atmosfer yang tidak biasa.
"Bencana kali ini disebabkan oleh Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin," ujarnya saat meninjau lokasi pengungsian di Denpasar, Kamis (11/9/2025).
Balai Wilayah Sungai Bali-Penida mencatat debit air sungai meningkat drastis hingga 85,85 m⊃3/detik.
Kondisi topografi perbukitan dan pasang laut turut memperlambat aliran air ke laut, memperparah genangan di wilayah hilir.
Tim BNPB dan BPPD setempat bergerak cepat. Kurang dari 24 jam setelah kejadian, Kepala BNPB memimpin koordinasi penanganan darurat di Gedung Jaya Sabha, Denpasar, dan langsung meninjau lokasi terdampak.
Bantuan logistik seperti tenda, selimut, matras, sembako, dan perahu karet telah disalurkan ke titik pengungsian.
Di lokasi pengungsian, Suharyanto menyapa warga dan mendengarkan langsung kebutuhan mendesak mereka.
Tim gabungan terus melakukan evakuasi, pencarian korban hilang, serta penyedotan air di wilayah yang masih tergenang.
Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial turut memberikan layanan kesehatan dan permakanan dari dapur lapangan.
Genangan di sebagian wilayah mulai surut, namun pembersihan material longsor dan perbaikan infrastruktur masih berlangsung.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus memaksimalkan penanganan darurat dan pemulihan pascabencana.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.