Ijazah Gibran

Roy Suryo Pertanyakan Ijazah Gibran, Sebut Kuliah di Sydney Cuma 6 Bulan Tapi Ditulis 3 Tahun

Roy Suryo menyoroti jejak pendidikan Gibran Rakabuming Raka, sebut kuliah di Sydney hanya enam bulan. Gibran juga digugat Rp125 triliun.

Editor: Mohamad Yusuf
KOMPAS.com/Rahel
Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka saat tengah pidato ketika menghadiri undangan ulang tahun Ketua Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Pangalangok Jilah, di Patih Patinggi, Desa Sepang, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (23/8/2025).(KOMPAS.com/Rahel) MEMPAWAH, KOMPAS.com - Wakil Presiden ( Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hadiri HUT Panglima Jilah, Gibran Sampaikan Salam dari Prabowo", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2025/08/23/14551721/hadiri-hut-panglima-jilah-gibran-sampaikan-salam-dari-prabowo. Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6 Download aplikasi: https://kmp.im/app6 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Polemik soal ijazah kini bukan hanya menyasar Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), tetapi juga putranya yang kini menjabat Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

Pakar telematika sekaligus mantan Menpora, Roy Suryo, ikut menyoroti jejak pendidikan Gibran yang dinilai menyimpan tanda tanya. Ia mempertanyakan keberadaan ijazah SMA hingga jenjang pendidikan tinggi anak sulung Jokowi tersebut.

Menurut Roy, dalam berkas pendaftaran ke KPU, Gibran tercatat hanya dua tahun bersekolah di Orchid Park Secondary School (OPSS) Singapura. Setelah itu, ia langsung melanjutkan ke University of Technology Sydney (UTS).

Baca juga: Ketika Upacara Berubah Jadi Aksi, Murid SMAN 14 Bekasi Desak Sekolah Transparan soal Anggaran

Baca juga: Pesan Presiden Prabowo Tayang di Layar Bioskop sebelum Pemutaran Film, Istana: Lumrah Saja

Baca juga: Rektor UI Diteriaki Zionis Saat Wisuda, Penggalangan Dana Abadi Jadi Sorotan

Namun, Roy mengklaim Gibran hanya menempuh program Insearch di UTS selama enam bulan, bukan tiga tahun seperti yang tercatat. Program itu, kata dia, hanya setara kursus persiapan kuliah.

“Itu hanya program matrikulasi. Ditulis tiga tahun, padahal cuma enam bulan. Ada buktinya,” ujar Roy Suryo saat menjadi tamu di program Kompas Petang, Sabtu (13/9/2025).

Roy juga menyebut anehnya penyetaraan ijazah UTS Gibran yang disetarakan dengan SMK. “Ini kayak dagelan Srimulat. Ijazah 2006, baru disetarakan 2019. 13 tahun kemudian. Aneh sekali,” katanya.

Gugatan Rp125 Triliun

Sementara itu, seorang warga sipil bernama Subhan Palal, SH, MH, menggugat Gibran dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Gugatan dengan nomor perkara 583/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst itu menilai syarat pendidikan Gibran tidak sah karena diduga tidak memiliki ijazah SMA atau sederajat.

Dalam petitumnya, Subhan meminta majelis hakim menyatakan Gibran tidak sah menjabat Wakil Presiden periode 2024–2029. Ia juga menuntut ganti rugi fantastis sebesar Rp125,01 triliun, serta uang paksa Rp100 juta per hari jika putusan tidak dijalankan.

Jokowi Angkat Bicara

Menanggapi hal itu, Jokowi menyebut ada “aktor besar” di balik isu ijazah yang sudah berembus sejak empat tahun lalu. Ia bahkan menyebut kelak cucunya, Jan Ethes, bisa saja ikut dipersoalkan.

“Ijazah Jokowi dimasalahkan. Ijazah Gibran dimasalahkan. Nanti sampai ijazah Jan Ethes dimasalahkan,” ujarnya di Solo, Jumat (12/9/2025).

Meski demikian, Jokowi menegaskan akan mengikuti proses hukum yang berjalan. Ia juga menegaskan keputusan menyekolahkan Gibran di luar negeri murni pilihannya sendiri agar sang anak bisa lebih mandiri.

“Iya, di Orchid Park Secondary School. Itu saya yang nyarikan, biar mandiri aja,” tutur Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved