Kecelakaan Maut
Korban Tewas Kecelakaan Bus di Probolinggo Sempat Berpesan Ingin Dimakamkan di Panti Jember
Rombongan pegawai RS mengalami kecelakaan maut di jalur wisata Bromo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025) siang.
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNBEKASI.COM, PROBOLINGGO -- Rombongan pegawai rumah sakit mengalami kecelakaan maut terjadi di jalur wisata Gunung Bromo di Jawa Timur, Minggu (14/9/2025) siang.
Musibah ini menimpa bus wisata yang mengangkut rombongan pegawai RS Bina Sehat, Jember, Jawa Timur.
Para pegawai RS Bina Sehat Jember sudah lama merencanakan berwisata ke Bromo. Mereka akhirnya berangkat menggunakan bus pariwisata Ind's 88 nopol P 7221 UG pada Sabtu (13/9/2025) malam agar bisa menikmati pemandangan sunrise dari Bromo. Sesuai rencana rombongan meninggalkan Bromo pada Minggu siang.
Perjalanan ini menjadi bencana ketika bus mengalami kecelakaan di wilayah Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Probolinggo. Bus oleng lalu mengarah ke kanan dan keluar dari aspal.
Sesaat kemudian bus menabrak tembok hingga menimbulkan benturan yang sangat keras. Sejumlah penumpang tergencet hingga terluka parah bahkan meninggal dunia. Korban tewas di antaranya adalah Hendra Pratama (37) beserta istri dan anaknya, Wardah (36) dan Aizah Fahroni Agustin (7).
Baca juga: Kecelakaan Maut di Pasar Minggu Jaksel, Pengendara Sepeda Motor Tewas Dilindas Truk
Adik Hendra sangat terkejut ketika mendapat kabar duka tersebut. Mereka segera teringat ucapan Hendra saat hendak berangkat ke Bromo. Saat itu, Hendra berbicara tentang pemakaman.
Meski tak membicarakannya secara khusus, Hendra jelas-jelas bicara tentang kematian. Hal ini diungkap Abdul Wahab, ayah Hendra Pratama kepada Surya, Minggu (14/9).
"Sebelum berangkat, dia berpesan kepada adiknya, Ririn. Hendra berpesan 'lek aku mati, kuburno ning Panti yo, aku kan pengurus masjid'," kata Wahab. Pesan dalam bahasa Jawa tersebut kurang lebih bermakna, kalau aku meninggal, makamkan jenazahku di wilayah Kecamatan Panti, Jember.
Pesan tersebut tak membuat risau keluarga Hendra.

Ketika mendapat kabar Hendra meninggal dunia dalam kecelakaan dalam perjalanan pulang dari Bromo, pihak keluarga baru tersadar bahwa Hendra sepertinya sudah mendapat firasat.
Wahab sangat berduka karena kehilangan anak, menantu, dan cucunya. Mereka diduga menjadi korban benturan keras ketika bus menghajar tembok.
Wahab mengatakan, ketiga jenazah tersebut akan dikuburkan di pemakaman keluarga di Desa Serut, Kecamatan Panti, Jember. "Akan dimakamkan di sana, itu juga permintaan keluarga istri Hendra. Selain juga ada pesan Hendra ke adiknya," ujarnya.
Hendra merupakan pegawai bagian cleaning service di RS Bina Sehat, Jember. Dia bertanggungjawab di area HCU. Hendra dikenal sebagai sosok baik dan ramah hingga seluruh karyawan rumah sakit mengenalnya. "Pegawai dari lantai satu sampai lantai tiga, kenal anak saya," imbuhnya.
Meski bersedih, Wahab selalu menguatkan dirinya dan keluarganya. Namun dia tidak bisa menahan tangis saat teringat cucunya, Aizah. "Saya teringat cucu saya. Wong tadi pagi masih video call," ujar dia.

Wahab mengatakan, Minggu pukul 05.15 WIB merupakan perbincangan terakhir dengan anak cucunya via telepon. "Cucu saya bilang 'Kung, saya lagi ada di Bromo'. Ya cerita-cerita dan dari video call itu, saya baru tahu kalau anak, menantu dan cucu saya pergi ke Bromo," ujar Wahab.
Sosok Tiga Pemuda Korban Kecelakaan Maut Tol Lampung, Aktif Sebagai Pengurus Remaja Masjid di Depok |
![]() |
---|
11 Ustazah Meninggal dalam Kecelakaan Maut di Purworejo, Siswa dan Wali Murid Gelar Salat Gaib |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang di Purworejo, Truk Timpa Angkot Rombongan Takziah |
![]() |
---|
Kecelakaan Fatal Terus Terulang di Tol Pemalang, Terakhir Menimpa Gus Alam, Begini Kata Pengelola |
![]() |
---|
Sopir BRV Lawan Arah dan Tabrak Bus Suporter di Tol, Polres Pekalongan Bantah karena Ada Razia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.