Berita Kriminal

Sebelum Ditemukan Tewas, RTA Terapis Dikenal Pendiam dan Baru Sebulan Bekerja di Jakarta

Terapis wanita RTA ditemukan tewas di lahan kosong Pejaten, Jaksel. Sebelumnya korban dikenal kerap menyendiri dan baru sebulan bekerja di spa.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Mohamad Yusuf
shutterstock via Kompas.com
TERAPIS TEWAS – Ilustrasi polisi melakukan olah TKP di lahan kosong dekat gedung TIKI Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025). Di lokasi itu, jasad terapis wanita berinisial RTA ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI – Warga di sekitar kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, masih dibayangi rasa heran dan duka atas kematian seorang terapis wanita berinisial RTA.

Perempuan muda itu ditemukan tewas di lahan kosong milik perusahaan mebel, tepat di sebelah gedung TIKI Pejaten, Selasa (7/10/2025).

Sebelum ditemukan tak bernyawa, RTA disebut kerap menyendiri dan jarang berinteraksi dengan rekan-rekannya. Hal ini diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo, usai memeriksa sejumlah saksi.

Baca juga: Roy Suryo Seret Lagi Isu Ijazah Jokowi, Minta Polri Buka Kembali Kasus yang Sudah Dihentikan

Baca juga: Miris! Air PDAM Tidak Mengalir, Ida Terpaksa Rogoh Kocek Rp 50 Ribu per Hari untuk Isi Ulang

Baca juga: Etanol Bikin Mesin Rusak dan BBM Boros? Ini Kata Pakar Energi ITB dan ITERA!

“Beberapa hari terakhir korban sempat agak menyendiri, berdiam diri. Itu keterangan dari teman-teman di tempat kerjanya,” ujar Ardian kepada wartawan, Selasa.

Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa RTA baru sebulan bekerja di sebuah tempat spa yang lokasinya tak jauh dari tempat jasadnya ditemukan. Sebelumnya, ia sempat bekerja selama delapan bulan di cabang spa yang ada di Bali.

“Menurut keterangan saksi, korban delapan bulan di Bali. Setelah itu baru dipindahkan ke Jakarta Selatan sekitar sebulan lalu,” jelas Ardian.

Penyidik telah memeriksa sedikitnya 15 orang saksi, termasuk manajer spa tempat korban bekerja. Hingga kini, polisi masih mendalami motif di balik kematian RTA yang disebut misterius tersebut.

Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan jejak telapak kaki di dinding lantai atas gedung yang bersebelahan dengan lahan kosong tempat korban ditemukan.

“Dia sempat naik ke atas dinding sebelah. Kami temukan telapak kakinya di situ,” ungkap Ardian.

Namun demikian, polisi belum dapat memastikan apakah korban melompat atau terjatuh dari ketinggian.

“Kami masih dalami apakah korban melompat atau jatuh. Saat ini jenazah masih dalam proses autopsi di RS Polri Kramat Jati,” kata Ardian.

Periksa CCTV 

Polisi juga menyisir kamera CCTV di sekitar lokasi. Sayangnya, hingga kini belum ada rekaman yang memperlihatkan pergerakan korban menjelang kematiannya.

“Kami sudah cross check, tapi belum ada CCTV yang menangkap ke arah lokasi kejadian karena itu tanah kosong,” tambah Ardian.

Hasil autopsi dari tim kedokteran forensik diharapkan bisa menjawab misteri penyebab kematian RTA, apakah murni kecelakaan atau ada unsur lain di baliknya.

Kasus ini kini menjadi perhatian publik, terutama di lingkungan tempat kerja korban yang dikenal ramah dan tertutup.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved