Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

Empat Penculik Kacab Bank BUMN Minta Perlindungan Panglima dan Kapolri, Kenapa? Ini Alasannya

Menurutnya, salah satu pelaku, yang berinisial EW alias Eras, mendapat perintah untuk melakukan penculikan terhadap korban.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
PENCULIKAN KACAB BANK BUMN --- Kuasa hukum keempat pelaku penculikan terhadap Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN, Adrianus Agal, saat di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025) (Ramadhan L Q) 

TRIBUNBEKASI.COM, SEMANGGI --- Empat pelaku penculikan Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, meminta perlindungan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Hal ini terkait dengan dugaan keterlibatan oknum instansi tersebut dalam kasus penculikan dan pembunuhan Ilham.

"Kami dari pihak keluarga sudah meminta perlindungan hukum ke Panglima TNI, kami juga sudah minta perlindungan hukum ke Kapolri, karena ada dugaan oknum," ujar kuasa hukum para penculik, Adrianus Agal, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025).

Menurutnya, salah satu pelaku, yang berinisial EW alias Eras, mendapat perintah untuk melakukan penculikan terhadap korban.

“Adik kami, Eras (salah satu pelaku), diminta untuk menjemput paksa (menculik). Setelah menjemput korban pada sore hari, ada perintah dari oknum F,” kata Adrianus.

Setelah penculikan, Eras dan rekannya diperintah untuk menyerahkan korban kepada seseorang di wilayah Cawang, Jakarta Timur. 

Baca juga: Aktor Penculikan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Ternyata Pengusaha Bimbel, Apa Motifnya?  

Setelah itu, mereka meninggalkan lokasi kejadian, tetapi kembali mendapat perintah untuk mengantar pulang korban.

Namun, saat mereka kembali untuk mengantar korban, mereka menemukan korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa. 

"Saat mereka bertemu lagi, di situlah mereka melihat korban sudah meninggal dunia,” kata Adrianus.

Adrianus menambahkan, para pelaku juga berada dalam tekanan saat menjalankan perintah tersebut. 

“Salah satu pelaku menyampaikan kepada keluarganya, mereka baru diperintahkan untuk membuang jenazah korban. Jadi, peran mereka hanya sampai di situ,” ujarnya.

Lebih lanjut, para penculik kemudian meminta maaf setelah mereka ditangkap pihak kepolisian.

Adrianus mengungkapkan, permohonan maaf mereka ditujukan kepada keluarga korban. 

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf kami kepada keluarga korban,” ujar Adrianus.

Dalam kesempatan itu, Adrianus berharap agar penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya segera mengungkap motif dan pelaku utama dalam kasus penculikan yang berujung pada pembunuhan tersebut.

(Sumber : Wartakotalive.com, Ramadhan LQ/M31)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved