Berita Internasional

Ratusan Orang Tewas dan Ribuan Orang Luka-luka dalam Ledakan Bom Kembar di Bandara Kabul Afganistan

Ratusan orang tewas hingga ribuan orang alami luka-luka akibat ledakan keras bom kembar di Bandara Kabul Afganistan.

Editor: Panji Baskhara
Tribunnews.com
Ratusan orang tewas hingga ribuan orang alami luka-luka akibat ledakan keras bom kembar di Bandara Kabul Afganistan. Foto Ilustrasi: Bom Meledak 

TRIBUNBEKASI.COM, - Terjadi ledakan bom kembar di Bandara Kabul Afganistan.

Setidaknya bom kembar di Kabul Afganistan tersebut terjadi sebanyak empat kali.

Dampak bom kembar meledak empat kali itu ribuan orang mengalami luka-luka.

Bahkan, ratusan orang tewas akibat ledakan keras bom kembar Kamis kemarin.

Baca juga: Bom Kembar Meledak di Bandara Kabul, Pria Ini Syok: Saya Melihat Potongan Tubuh Beterbangan di Udara

Baca juga: Bom di Jakasampurna Dibungkus Kantong Plastik Hitam, Kapolrestro Bekasi: Tak Memiliki Daya Ledak

Baca juga: Gegana Polda Metro Jaya Ledakan Benda yang Menyerupai Bom di Tanah Garapan Caman Bekasi

Mengutip Sputnik News, pada Jumat (27/8/2021), menurut laporan dari seorang sumber di Kementerian Kesehatan Afganistan, setidaknya ada 103 orang tewas.

103 orang itu terdiri dari 90 warga sipil Afghanistan dan 13 tentara Amerika Serikat (AS) tewas.

Sementara itu, ada sebanyak 1.338 orang saat ini dalam kondisi terluka.

Kelompok teroris ISIS-Khorasan (ISIS-K) dikabarkan mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Beberapa negara pun mengutuk serangan itu, termasuk Rusia, Prancis, Turki dan India.

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah Taliban menguasai ibu kota Afghanistan, Kabul.

Saat pasukan AS melakukan evakuasi terhadap warganya di bandara Kabul.

Setelah perkembangan tersebut, banyak negara bergegas untuk menerbangkan warganya dan personel diplomatik mereka.

Seorang petugas medis yang ditugaskan di Divisi Lintas Udara ke-82 Amerika Serikat membantu wanita Afghanistan dan anaknya dalam evakuasi non-tempur di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Rabu (25/8/2021). (AFP)

 

Hal itu dikarenakan situasi keamanan berubah menjadi genting dan memanas.

Beberapa negara, satu diantaranya Inggris bahkan berjanji untuk menerima sejumlah pengungsi Afganistan yang selama ini telah membantu pasukan AS dan sekutu selama misi perang 20 tahun mereka di negara konflik itu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved