Kabupaten Bekasi

Dani Ramdan Was-was saat Ditunjuk Memimpin Kabupaten Bekasi, dengan Kasus Covid-19 yang Tinggi

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengenang saat dirinya ditunjuk memimpin Kabupaten Bekasi. Dia mengaku sempat was-was dan tak pede.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
TribunBekasi.com
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengaku sempat khawatir ketika ditunjuk memimpin Kabupaten Bekasi. Karena saat itu kasus Covid-19 sedang tinggi. 

Diketahui, Kementerian Dalam Negeri atas usulan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menunjuk Dani Ramdan sebagai Penjabat Bupati Bekasi, pada 21 Juli 2021 lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat itu dilantik untuk mengisi kekosongan pimpinan daerah di Kabupaten Bekasi, setelah Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja wafat terpapar Covid-19, pada 11 Juli 2021.

Dani Ramdan didapuk untuk memimpin Kabupaten Bekasi pada saat situasi sulit.

Dimana jabatan bupati bekasi kosong setelah meninggalnya Eka Supria Atmaja.

Baca juga: Pemkot Bekasi Menunggu Kesiapan Orang Tua untuk Melepas Anaknya Mengikuti PTM

Ditambah saat itu juga tidak ada wakil bupati bekasi dan sekretaris daerah, serta kasus Covid-19 sedang puncak tertinggi.

Kebut Vaksinasi Covid-19

Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, menargetkan vaksinasi warga sebanyak 50 persen hingga akhir Agustus 2021. Sebab, hingga saat ini baru mencapai 20 persen.

Dani mengatakan, pihaknya menargetkan 50 persen warga divaksin hingga akhir Agustus 2021 itu agar segera mencapai herd immunity.

Kemudian, pihaknya juga melakukan penambahan tenaga kesehatan vaksinator melalui anggaran recofusing.

"Karena kita sudah recofusing anggaran, agar bisa percepatan vaksinasi di Kabupaten Bekasi," kata Dani, Senin (23/8/2021).

Dijelaskannya, hingga saat ini vaksinasi di Kabupaten Bekasi baru mencapai 20 persen.

Baca juga: Soal Penangkapan Muhammad Kece dan Yahya Waloni, Fahri Hamzah: Beragama itu Soal Rasa, Bukan Logika

Tak tercapainya 50 persen warga tervaksin hingga akhir Agustus 2021 dikarenakan tersendatnya distribusi vaksin dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Problemnya vaksinnya agak seret nih distrubusinya," katanya.

Meski demikian, kata Dani, pihaknya akan terus mengencarkan kegiatan vaksinasi di wilayah Kabupaten Bekasi.

Kegiatan vaksinasi dilakukan empat jalur, mulai dari di seluruh puskesmas, vaksinasi massal bersama TNI-Polri, organisasi masyarakat, yayasan dan pihak lainnya.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved